Selasa 21 Dec 2021 07:51 WIB

Misi Realistis Bianconeri di Markas Cagliari

Bianconeri harus menahan dahaga untuk berada berada di zona Liga Champions.

Para pemain Juventus merayakan kemenangan setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna FC dan Juventus FC di Bologna, Italia, Ahad (19/12) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/SERENA CAMPANINI
Para pemain Juventus merayakan kemenangan setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna FC dan Juventus FC di Bologna, Italia, Ahad (19/12) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus terpaksa mengubur misi mereka untuk finis empat besar di paruh musim 2021/22. Jelang laga penutup di tahun ini kontra Cagliari, Rabu (22/12) dini hari WIB, Bianconeri harus menahan dahaga untuk berada berada di zona Liga Champions.

Pemegang 34 gelar scudetto itu belum menemukan konsistensi meski sudah kembali dalam genggaman Massimiliano Allegri. Sebab, hingga pekan ke-18, mereka hanya bertengger di peringkat ketujuh setelah mengemas 31 poin. Kalaupun memetik tiga poin kontra Cagliari, mereka tidak serta-merta bisa mengejar Atalanta yang saat ini menduduki posisi keempat dengan 37 poin.

Di atas kertas, Juventus sejatinya memiliki poin yang sama dengan Fiorentina dan AS Roma di peringkat kelima serta keempat. Namun, jumlah kemenangan yang lebih sedikit membuat Juventus tak layak berada di zona Eropa. 

Meski begitu, Allegri sadar timnya biasa dengan ekspektasi tinggi dari publik. Ia tetap menjadikan tempat empat besar sebagai misi yang realistis bagi klub di akhir musim. 

Menjamu Cagliari di Juventus Stadium, Turin, Juventus mengantongi bekal yang lebih mumpuni setelah memenangkan empat pertandingan dari lima laga terakhir. Sementara sang tamu, belum meraih satupun kemenangan sejak Oktober lalu. 

Dengan catatan belum terkalahakan di lima laga sebelumnya, Chiellini dan kompatriot dapat lebih percaya diri menghadapi lawan-lawan berikutnya. Terlebih lagi, Alvaro Morata perlahan mulai menunjukkan ketajamannya sebagai juru gedor ulung selepas membukukan lima gol musim ini walaupun menyoal produktivitas, Juventus adalah tim paling tidak subur di antara enam tim papan atas Serie A Italia. 

Masih ada beberapa hal vital yang perlu dievaluasi membuat Allegri tidak ingin memandang sebelah mata sang lawan. Menurutnya, kesalahan kecil yang dilakukan setiap tim akan berakibat fatal jika berhadapan dengan tim manapun. Ia menjadikan kebobolan kontra Venezia dua pekan lalu sebagai pelajaran.

"Kami harus mulai membaca pertandingan lebih baik. Kami menang melawan Salernitana tapi kebobolan kontra Venezia. Saat ini kami bekerja dengan baik dalam bertahan dan menyerang, tapi kami tidak begitu lihai dalam menguasai bola," katanya seperti dilansir laman resmi klub, Senin (20/12).

Sementara salah satu penggawa Juventus, Matthijs De Ligt, menegaskan dirinya tetap optismistis tim bisa finis sesuai target di akhir musim. Meski tak bisa menyentuh posisi empat besar dalam waktu dekat, ia percaya perlahan-lahan kemenangan bakal direbut Juventus satu per satu. 

"Zona Liga Champions? Kami harus tetap fokus di pertandingan melawan Cagliari lalu berkonsentrasi dalam memetik poin di sisa musim," ujarnya. 

Mantan bek Ajax Amsterdam tersebut paham timnya banyak melakukan kesalahan musim ini. Karena itu, ia berharap setiap pemain mampu menjaga keseimbangan di setiap lini untuk memangkas kekeliruan dan meraih kemenangan. 

"Kami terlalu banyak kehilangan poin musim ini terutama saat melawan tim yang lebih kecil," ucapnya. 

Sementara bagi Cagliari, menghadapi Juventus jelas merupakan salah satu laga terberat mereka musim ini karena dari 10 pertandingan, pasukan Gli Isolani sudah menelan sembilan kekalahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement