Selasa 21 Dec 2021 01:59 WIB

Realisasi Program PEN Capai Rp 533,6 Triliun per 17 Desember

Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp 147,44 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (10/12). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 17 Desember 2021 mencapai Rp 533,60 triliun.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (10/12). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 17 Desember 2021 mencapai Rp 533,60 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 17 Desember 2021 mencapai Rp 533,60 triliun. Angka itu setara 71,6 persen dari pagu Rp 744,77 triliun.

Jumlah tersebut meningkat Rp 123,62 triliun dari realisasi Kuartal III 2021 yang sebesar Rp 409,98 triliun. Jika dilihat per klaster, maka realisasinya sebagai berikut.

Baca Juga

Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp 147,44 triliun (68,6 persen), realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp 161,17 triliun (86,4 persen), dan realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp 87,47 triliun (74,2 persen). Lalu realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp 74,36 triliun (45,8 persen), serta realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp 63,16 triliun (100,5 persen).

"Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp 147,44 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 69,4 persen atau Rp 3,13 triliun. Lalu Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp 16,43 triliun atau 86,8 persen, dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 51,6 persen atau Rp 29,95 triliun," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/12).

Sementara, kata dia, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp 161,17 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 98,1 persen atau Rp 27,76 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 93,3 persen atau Rp 46,54 triliun dari pagu Rp 49,89 triliun, dan BLT Desa sebesar 69,8 persen atau Rp 20,09 triliun dari pagu Rp 28,80 triliun. Kemudian Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 89,1 persen atau Rp 7,84 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.

Proyeksi Capaian Realisasi Program PEN sampai akhir tahun 2021 sebesar Rp 673,2 triliun atau 90,3 persen dari pagu, dengan capaian tertinggi pada klaster insentif usaha (113,9 persen). “Dalam Ratas kami sampaikan skenario pertumbuhan ekonomi tahun depan, dan ini tergantung kepada efek dari Omicron atau varian Covid-19. Kalau semua terkendali, kami harapkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai seperti yang ditargetkan dalam APBN sebesar 5,2 persen di 2022," jelas dia.

Pemerintah, sambungnya, juga menyiapkan dan melanjutkan Program PEN pada 2022. Sekarang ini, proyeksi capaian realiasi Program PEN 2021 sekitar 90 persen, artinya ada 10 persen sisa anggaran Program PEN yang mungkin bisa digunakan tahun depan sebagai buffer untuk Program PEN. "Terutama klaster Perlinsos,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement