Senin 20 Dec 2021 15:04 WIB

Liga Primer Inggris Luncurkan Kampanye Anti-Pembajakan

Liga Primer mengedukasi besarnya risiko meni

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
 Pemain Liverpool Andrew Robertson, kanan, merayakan setelah mencetak gol kedua timnya saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur di London,  Ahad (19/12/2021).
Foto: AP/Frank Augstein
Pemain Liverpool Andrew Robertson, kanan, merayakan setelah mencetak gol kedua timnya saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur di London, Ahad (19/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Liga Primer meluncurkan fase kedua kampanye media anti-pembajakan 2021/22 di Indonesia, Senin (20/12). Kampanye Boot Out Piracy, yang dijalankan di seluruh platform digital, menyoroti pengalaman menonton yang buruk dan berbahaya, yang dihadapi penggemar saat menonton pertandingan melalui streaming ilegal. 

Penggemar bola tidak hanya menghadapi penundaan, tautan yang rusak, dan iklan pop-up, tetapi juga berpotensi mengekspos diri pengguna terhadap ancaman malware dan ransomware berbahaya, yang sering kali mengarah pada pencurian dan penipuan data.  

Baca Juga

Fase kedua Boot Out Piracy akan menampilkan video baru dari bintang Liga Primer, termasuk Virgil van Dijk dari Liverpool dan James Maddison dari Leicester City.

Kampanye sebelumnya telah menyatukan beberapa pemain top liga untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pembajakan, termasuk Marcus Rashford dari Manchester United, Mohamed Salah dari Liverpool dan Son Heung-min dari Tottenham Hotspur. Selain di Indonesia, kampanye ini juga berjalan di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong.

Penasihat Umum Liga Primer Kevin Plumb mengatakan peluncuran fase kedua 'Boot Out Piracy' ini dilakukan karena masih banyak pertandingan liga Inggris yang bisa disaksikan musim ini. Ia berpendapat, kampanye serupa dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya menonton pertandingan Premier League melalui streaming ilegal.

“Penggemar dapat mengalami sejumlah masalah serius jika mereka memilih untuk menonton konten bajakan, termasuk pencurian data mereka dan menjadikan diri mereka sebagai sasaran empuk serangan siber. Mereka juga harus mengalami pengalaman menonton di bawah standar yang kemungkinan besar akan sering diganggu oleh iklan pop-up dan buffering," kata Kevin dalam siaran pers yang diterima Republika.co, Senin (20/12).

“Satu-satunya cara untuk menghindari semua bahaya itu adalah dengan menonton sepak bola Liga Primer melalui mitra siaran resmi kami. Kami akan terus bekerja dengan mereka dan otoritas lokal di Indonesia serta di seluruh Asia untuk melindungi penggemar agar tidak mengakses situs bajakan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement