Cak Imin: Pesantren Harus Siap Hadapi Era Masyarakat 5.0

Cak Imin mengingatkan agar pondok pesantren siap menghadapi era masyarakat 5.0.

Senin , 20 Dec 2021, 14:09 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), membuka Lokakarya Pengukuhan Pengurus Forum Pengasuh Pesantren Puteri (Fasantri) di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (20/12).
Foto: Febrianto Adi Saputro/REPUBLIKA
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), membuka Lokakarya Pengukuhan Pengurus Forum Pengasuh Pesantren Puteri (Fasantri) di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membuka Lokakarya dan Pengukuhan Pengurus Forum Pengasuh Pesantren Puteri (Fasantri) Senin (20/12). Dalam sambutannya, Cak Imin mengingatkan agar pondok pesantren siap menghadapi era masyarakat 5.0.

"Ini sebuah terminologi baru yang memang awalnya dari Jepang yang memunculkan terminologi society 5.0 Karena diprediksi keadaan akan goyah, keadaan akan mencari tata baru kelola kehidupan masyarakat dengan model dan cara hidup dan cara kerja baru. Terutama di aspek ekonomi," kata Cak Imin di Jakarta, Senin (20/12).

Baca Juga

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan society 5.0 muncul akibat perkembangan teknologi 4.0. Intinya semua dituntut serba cepat dan efisien. Selain itu, pesantren juga harus menyiapkan diri menjawab tantangan yang muncul di era 5.0.

"Tantangan itu menjadikan kesempatan buat pesantren bahwa sebetulnya pesantren bisa memiliki kesempatan untuk hadir di era masyarakat 5.0 ini," ujarnya.

Ia berpesan agar pesantren menyiapkan  kader ekonomi di masa 5.0 ini dengan menyiapkan pelaku-pelaku ekonomi baru, serta menyiapkan kader-kader yg bisa menjaga ketahanan masyarakat di tantangan krisis pasca pandemi.

"Karena itu Fasantri ini menjadi forum ibu-ibu yang memiliki pesantren, ibu nyai ibu nyai yang memiliki pesantren putri jumlahnya jutaan itu bisa terjaga dan terselamatkan," ungkapnya.

Selain itu, pesantren juga harus mempersiapkan literasi kontektual yang menyiapkan orang-orang yang mampu menjaga para santri dari kekerasan dunia luar. Ia berharap pascapandemi pesantren mampu menjadi kekuatan ekonomi baik untuk anak didiknya maupun masyarakat.

"Karena kekuatan ekonomi ini melahirkan pelaku aktor ekonomi yang kuat," tuturnya.