Senin 20 Dec 2021 10:51 WIB

Covid-19, Tuchel Nilai Keselamatan Pemain Liga Primer Inggris dalam Bahaya

Tuchel meminta penundaan laga Chelsea seiring merebaknya Covid-19 di Liga Inggris.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel meminta pertandingan Liga Inggris ditunda akibat kasus Covid-19.
Foto: EPA-EFE/Anatoly Maltsev
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel meminta pertandingan Liga Inggris ditunda akibat kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengatakan, keselamatan pemain dalam bahaya setelah timnya harus memainkan pertandingan Liga Primer Inggris melawan Wolverhampton Wanderers, Ahad (20/12), meskipun ada wabah Covid-19.

Tuchel meminta agar pertandingan ditunda setelah melaporkan beberapa kasus positif di internal Chelsea. The Blues hanya memiliki empat pemain di luar kiper yang berada di bangku cadangan saat mereka ditahan imbang Wolves 0-0.

Baca Juga

"Itu tidak aman," kata Tuchel dikutip dari BBC Sport, Senin (20/12). "Kita berbicara tentang melindungi pemain dan lingkungan yang aman, tetapi itu tidak aman. Saya tidak akan terkejut jika tes berikutnya muncul dan kami memiliki lebih banyak kasus positif. Bagaimana ini bisa berhenti jika kita duduk di bus dan makan malam dan tetap bersama seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.

Enam dari 10 pertandingan akhir pekan Liga Primer Inggris ditunda karena Covid-19. Pertandingan Aston Villa kontra Burnley pada Sabtu (18/12) dibatalkan hanya dua setengah jam sebelum kick-off.

Dilaporkan bahwa 20 klub papan atas akan bertemu pada Senin (20/12) untuk membahas meningkatnya krisis di sekitar pandemi Covid-19. Pelatih dan kapten tim juga akan mengadakan pertemuan mereka sendiri.

Pelatih Liverpool Juergen Klopp menguraikan rasa frustrasinya sendiri tentang jadwal saat ini. The Reds saat ini tanpa Thiago, Virgil van Dijk, Fabinho, Curtis Jones, dan Jordan Henderson karena terkait Covid-19 atau kesehatan yang buruk.

"Kami bermain sekarang pada Rabu, Ahad, dan Selasa," kata Klopp. "Itu tidak mungkin. Kami tidak memiliki pemain. Kami mungkin memiliki satu atau dua kasus (Covid) lagi. Kita harus memikirkannya, kita tidak bisa memaksakan semuanya," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement