Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novita Fadilah Lubis

Ayah Ibu Jangan Lakukan

Curhat | Sunday, 19 Dec 2021, 18:49 WIB

Artikel ini adalah cerita di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

Keluarga merupakan satu hal yang sangat berharga bagi seseorang. Dalam keluarga juga karakter anak pertama kali terbentuk. Namun, tidak seluruh keluarga dapat mempertahankan keadaan damai dalam keluarganya dalam waktu lama. Terdapat keluarga yang baru berusia lima bulan serta dengan mudah sudah musnah. Terdapat juga yang sudah bertahun-tahun hidup di keluarga namun tetap tidak bisa mempertahankan keadaan keluarganya sehingga tetap saja hancur.

Broken home sangatlah berakibat buruk pada anak. Maka, jangan bertengkar sehingga dilihat oleh anak karena bisa menyebabkan kebencian terhadap salah satu orang tua.

Seperti itulah dinamika kehidupan keluarga. Hal tersebut mengarah pada yang dinamakan broken home. Jika hal broken home ini muncul di dalam sebuah rumah tangga yang masih ada anaknya hal itu sangat berbahaya.

Situasi keluarga yang seperti itulah tentu sangat mengakibatkan pada aspek psikologis kehidupan anak. Anak akan cenderung berdiam diri dan bahkan bisa juga memberontak.

Broken home tidak hanya berdampak psikologis bagi anak tapi, dapat berdampak terhadap pisik anak juga.

Orangtua yang bertengkar disebabkan adanya perselingkuhan diantara ayah atau ibu sehingga berpisahnya orangtua dan meninggal anak.

Apa sih Broken Home itu?

Broken home adalah kondisi dari keluarga yang berantakan seperti perceraian. Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak frustasi, brutal, dan susah diatur.

Menurut Matinka (2011, h. 6) “Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga tersebut”.

Bagaimana sih dampak psikis dan pisik anak terhadap korban broken home?

Dampak psikis pada anak

Anak mulai merasa kecemasan sehingga, cenderung berdiam diri. Perbuatan si anak tersebut dapat berakibat depresi dalam jangka waktu yang lama terhadap anak.

Anak juga akan sering merasakan rasa bersalah bahkan, semua yang berhubungan dengan anak akan serba salah. Dan situasi ini dapat membuat anak bersifat pemarah.

Gangguan jiwa pada Seorang Broken Home adalah Broken Heart,Broken Relation,dan Broken Values.

Dampak pisik pada anak

Anak yang sering dipukuli oleh orang tua karena pertengkaran mereka. Kemudian setelah orang tua berpisah mereka tidak akan peduli kelanjutan hidup si anak. Sehingga anak harus bekerja keras untuk melanjutkan hidupnya.

Terakhir, damai dalam rumah tangga sehingga menciptakan suasana damai di dalamnya. Saling hormati satu sama lain agar tidak ada korban dalam perselisihan keluarga tersebut.

Jaga mental jaga pisik.

Terima kasih telah membaca.

#Artikel ini adalah sebuah cerita

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image