Senin 20 Dec 2021 01:06 WIB

OJK: Jumlah Rekening Pelajar di Sumut Capai 72,74 Persen

Angka pencapaian rekening pelajar di Sumut lebih tinggi dari target nasional

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening pelajar di Sumatera Utara mencapai 72,74 persen dari total pelajar sebanyak 3,4 juta atau lebih tinggi dari target nasional yang 70 persen.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening pelajar di Sumatera Utara mencapai 72,74 persen dari total pelajar sebanyak 3,4 juta atau lebih tinggi dari target nasional yang 70 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening pelajar di Sumatra Utara mencapai 72,74 persen dari total pelajar sebanyak 3,4 juta atau lebih tinggi dari target nasional yang 70 persen. 

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut Untung Santoso di Medan,  mengatakan meski melampaui angka nasional, tapi pihaknya terus melakukan jemput bola ke masyarakat khususnya pihak sekolah."Syukur jumlah rekening pelajaran di Sumut terus naik atau sudah mencapai 72,74 persen hingga kuartal II 2021," ujarnya.

Dengan sudah 72,74 persen, diharapkan Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) di Sumut bisa tercapai. Sesuai data KemendikbudristekdanKementerian Agama, pada tahun ajaran 2019/2020, jumlah pelajar di Sumut sebanyak 3,4 juta.

Jumlah rekening pelajar di Sumut itu terbanyak berupa rekening simpanan pelajar dan ditambah rekening tabungan anak lainnya.Meski jumlah rekening pelajar bertambah, OJK dan perbankan terus melakukan edukasi soal tabungan dan pentingnya simpanan uang di bank. Pada Juli-Agustus 2021, ada edukasi sebanyak 91 dengan jumlah sasaran 4.166 pelajar.

Dengan edukasi itu, ada penambahan pembukaan rekening pelajar sebanyak 13.988 dengan nilai Rp 18,34 miliar. Untung menjelaskan OJK terus mendorong perbankan melakukan edukasi soal simpanan agar masyarakat semakin sejahtera.

"Dengan budaya menabung sejak dini kepada anak-anak diharapkan generasi muda bisa mengelola keuangannya dengan baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement