Ahad 19 Dec 2021 21:19 WIB

Warga Sudan Unjuk Rasa Tolak Pemerintahan Militer

Kudeta 25 Oktober telah mengguncang transisi dan menyebabkan protes jalanan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Warga Sudan memprotes kudeta militer yang menggulingkan pemerintah bulan lalu, di Khartoum, Sudan, Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Marwan Ali
Warga Sudan memprotes kudeta militer yang menggulingkan pemerintah bulan lalu, di Khartoum, Sudan, Rabu, 17 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Warga Sudan turun ke jalan di ibu kota Khartoum dan di tempat lain di seluruh negeri untuk protes massal pada Ahad (19/12). Mereka menentang pengambilalihan militer pada Oktober dan kesepakatan yang mengembalikan posisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Demonstrasi menandai peringatan ketiga pemberontakan yang akhirnya memaksa militer menggulingkan otokrat lama Omar al-Bashir dan pemerintah pada April 2019. Sudan kemudian mengikuti jalan yang rapuh menuju demokrasi dan diperintah oleh pemerintah gabungan militer-sipil. Kudeta 25 Oktober telah mengguncang transisi dan menyebabkan protes jalanan tanpa henti.

Baca Juga

Rekaman video yang beredar daring menunjukkan pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan Khartoum dan kota kembarnya Omdurman pada Ahad. Para pengunjuk rasa terlihat mengibarkan bendera Sudan dan bendera putih dengan gambar tercetak korban yang tewas dalam pemberontakan dan protes berikutnya.

Menjelang demonstrasi, pihak berwenang Sudan memperketat keamanan di seluruh ibu kota. Petugas keamanan membarikade gedung-gedung pemerintah dan militer untuk mencegah pengunjuk rasa mencapai markas militer dan istana presiden. Mereka juga memblokir jalan dan jembatan utama yang menghubungkan Khartoum dan Omdurman di seberang Sungai Nil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement