Sabtu 18 Dec 2021 20:33 WIB

Siap Gelar Abdimas, Tim Abdimas UMJ Kunjungi Desa Kuripan, Bogor

Program Abdimas ini diharapkan mampu mendorong desa Kuripan lebih mandiri

Sebagai bagian dari kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan survey langsung kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas)kepada masyarakat desa kuripan, Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Foto: istimewa
Sebagai bagian dari kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan survey langsung kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas)kepada masyarakat desa kuripan, Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Sebagai bagian dari kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan survey langsung kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) kepada masyarakat desa kuripan, Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.

Kunjungan tim yang dipimpin Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMJ,  Dr Lusi Andriyani tersebut langsung diterima sekretaris desa, Ridho dan ketua RT dan RW setempat. Sebelum dilakukan kunjungan, terlebih dahulu komunikasi dengan pihak desa terkait program tersebut. Sehingga dalam kunjungan tersebut pada dasarnya pihak desa antusias. 

Baca Juga

Menurut Ridho, pihaknya mundukung penuh program yang akan dilaksanakan  UMJ tersebut dan mengucapkan terima kasih sudah memilih kuripan sebagai desa binaan dalam program tersebut. Sehingga diharapkan menjadikan desa tersebut menjadi yang mandiri.

Menurut Lusi, acara di kuripan merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai  dirjen Ristekdikti berbasis penelitian unggulan PTS. Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapatkan pendanaan tersebut yang meliputi 3 program. Yakni  Survey pendataan potensi desa untuk update data, Pengelolan BUMDes dan Mengoptimalkan potensi pertanian.

Dalam program survey potensi desa akan dapat membantu desa dalam menyusun program dan pengembangan desa secara terarah. "Dengan potensi yg dimiliki diharapkan desa mempunyai kemandirian dalam ekonomi dan mampu mengembangkan diri menjadi desa mandiri," kata Lusi. 

Dalam survey  didapatkan hasil  sosial ekonomi pada desa tersebut sumber pendapatan masyarakat desa. Terdiri dari   pertanian jenis sayur mayur, umbi umbian dan  tanaman obat obatan, peternakan dan perikanan ada ayam potong, bebek dan iklan lele, ikan hias. 

Kebijakan yang diterapkan  pemerintah desa terkait ekonomi adalah tidak diizinkannya Alfamart dan Indomart masuk ke desa tersebut. Mereka berpendapat hadirnya kedua minimarket tersebut dianggap tidak menguntungkan warga. Pihaknya ingin mensosialisasikan kepada masyarakat setempat untuk berbelanjak kepada para petani dan pengusaha setempat. Pihaknya juga sudah merencanakan Bumdes setempat untuk mengolah air minum sendiri bagi kebutuhan warga serta meningkatkan produk olahan desa yang dibantuk tim UMJ. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement