Sabtu 18 Dec 2021 17:46 WIB

Sebanyak 14 Kecamatan di Mandailing Natal Dilanda Banjir

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan beberapa sungai meluap.

Sejumlah warga berjalan menembus banjir yang melanda kawasan Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah warga berjalan menembus banjir yang melanda kawasan Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINA--Sebanyak 14 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, dilanda banjir. Banjir diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, ke-14 kecamatan yang direndam banjir tersebut adalah Kecamatan Panyabungan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Siabu, Hutabargot, Nagajuang, Batang Natal, Lingga Bayu, Ranto Baek, Sinunukan, Natal dan Kecamatan Muara Batang Gadis.

Baca Juga

Dalam musibah itu ribuan perumahan penduduk juga ikut terendam. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Subuki menyampaikan banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan yang melanda beberapa daerah pada kecamatan itu dalam dua hari ini. "Tingginya curah hujan sejak Jumat (17/12) hingga hari ini mengakibatkan beberapa sungai meluap dan menggenangi perumahan penduduk," ujarnya, Sabtu (18/12).

Selain itu tingginya curah hujan tersebut juga mengakibatkan ruas jalan jurusan Jembatan Merah-Muarasoma tertutup material longsor. Dari informasi sementara yang dihimpun dari BPBD Madina berikut ini beberapa titik banjir dan longsor yang terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Madina Di Kecamatan Natal setidaknya ada lima desa yang terdampak akibat banjir tersebut dan ribuan rumah penduduk ikut terendam akibat tingginya debit air.

Adapun desa-desa yang terdampak banjir itu adalah Desa Patiluban Mudik (250 rumah terendam), Desa SikaraKara IV (400 rumah terendam), Bonda Kase (250 rumah terendam), Desa Balimbing (200 rumah terendam) dan Desa Kampung Sawah (350 rumah terendam). Kecamatan Ranto Baek setidaknya ada lima desa terdampak akibat banjir tersebut yakni Desa Sampuran, Ranto Panjang, Muara Bangko, Lubuk Kancah dan Desa Huta Nauli.

Pada Desa Huta Nauli sendiri terdapat 187 rumah penduduk yang terendam dan pada desa itu sudah didirikan posko darurat. Kecamatan Lingga Bayu terdapat delapan desa yang terdampak akibat tingginya curah hujan tersebut yakni Desa Kampung Baru, desa Simpang Gambir Pasar, Desa Lancat, Desa Tapus, Desa Perbatasan (200 rumah penduduk ikut terendam), Desa Aek Garingging (dua jembatan gantung hanyut, Desa Sikumbu dan Desa Lobung (pada desa ini jalan penghubung desa terancam putus), sedangkan di Desa Rantobi mengalami musibah longsor.

Di Kecamatan Batang Natal sendiri terjadi longsor di Desa Ranto Sore dan di Kecamatan Panyabungan banjir juga terjadi di Kelurahan Panyabungan III, Desa Pidoli Dolok (Kampus STAIM Madina), Desa Adianjior, Pidoli Lombang dan Desa Pagaran Tonga. Di Kecamatan Hutabargot, banjir terjadi di Desa Hutabargot Nauli dan Desa Kumpulan Setia.

Kecamatan Sinunukan banjir terjadi di Desa Bintungan dan Desa Banjar di Panyabungan Barat, banjir terjadi Kelurahan Longat dan Desa Batang Gadis Jae, Desa Barbaran. Sedangkan di Kecamatan Panyabungan Timur akibat luapan Sungai Aek Pohon membuat satu unit rumah penduduk mengalami rusak berat dan di Desa Tanjung Julu satu unit rumah tertimbun longsor.

Kecamatan Panyabungan Selatan, akibat tingginya curah hujan yang melanda Madina itu membuat longsor di titik RM Aek Saroga. Di Kecamatan Siabubanjir terjadi di Desa Hutagodang Muda, Tanjung Sialang dan Desa Muara Batang Angkola. Kecamatan Muara Batang Gadis, banjir melanda Desa Singkuang dan menggenangi rumah warga dan jalan lintas sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 80 cm.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement