Sabtu 18 Dec 2021 11:55 WIB

Pemkot Depok Dampingi Anak Korban Pencabulan Guru Ngaji

Tim Satgas PPA Kota Depok dampingi sampai korban pulih dari trauma.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bergerak cepat memberikan pendampingan kepada anak dan keluarga yang menjadi korban tindak asusila tersangka oknum guru ngaji di Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa BArat. Proses pendampingan sudah dilakukan saat korban melapor ke Polres Metro Depok (Polrestro) Depok pada Senin (13/12).

"Pasti kami akan lakukan pendampingan dan pemulihan psikologi ke anak-anak korban tindakan asusila tersebut dan juga para orang tua. Tidak hanya itu, kami juga siap untuk pendampingan hukum," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat jumpa pers di Balai Kota Depok, Jumat (17/12).

Baca Juga

Menurut Idris, Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok bersama Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Depok selanjutnya menindaklanjuti segala kebutuhan untuk pendampingan dan pemulihan tersebut.

"Kami mendampingi dalam pelaporan, mengantar para korban melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Polri serta terus terus melakukan pendampingan untuk mengikuti proses tindakan hukum dan trauma healing kepada korban dan keluarga," jelas Idris.

Dia menambahkan, pemulihan trauma para korban akan dilakukan oleh psikolog dari Tim Satuan Tugas (Satgas) PPA Kota Depok. Para korban didampingi sampai sembuh dan pelayanannya tidak memungut biaya. Pemkot Depok, kata Idris, juga menyampaikan apresiasi kepada Polrestro Depok yang telah sigap menindaklanjuti kasus tersebut.

"Termasuk kolaborasi antara masyarakat dan unsur tiga pilar di kelurahan. Tentu, kami berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali di Kota Depok dan harus jadi bahan evaluasi masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan kejahatan terutama kejahatan tindak asusila terhadap anak-anak," kata Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement