Sabtu 18 Dec 2021 09:36 WIB

Baguskah Berpuasa Secara Terus-Menerus

Berpuasa terus menerus tetap mengandung kerusakan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Puasa
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Puasa

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Amalan puasa memiliki sejumlah keutamaan yang dapat diraih oleh seorang muslim. Namun baguskah berpuasa secara terus-menerus diterapkan seorang muslim?

Dikutip dari Talbis Iblis, Ibnul Jauzi berkata: Iblis menipu sebagian orang dengan menjadikan mereka menganggap bagus berpuasa secara terus-menerus. Sejatinya ini boleh dilakukan selama tidak berpuasa di hari-hari yang terlarang berpuasa. Hanya saja, hal tersebut tetap mengandung kerusakan jika dilihat dari dua sisi.

Baca Juga

Pertama, puasa seperti ini dapat melemahkan badan. Akibatnya, dia tidak kuat bekerja menafkahi keluarga dan tidak dapat memenuhi kebutuhan batin istrinya.

Terdapat riwayat dalam ash-Shahihain, bahwa Nabi Saw bersabda: (أن لزوجك عليك حق) "Sungguh istrimu mempunyai hak yang wajib kamu tunaikan." Maka, berapa banyak kewajiban syariat yang luput akibat amalan sunnah ini?

Kedua, dia akan kehilangan keutamaan. Rasulullah Saw bersabda dalam hadits shahih: "Sebaik-baik puasa adalah puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau terbiasa berpuasa satu hari dan berbuka satu hari." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu, bahwa dia menceritakan: "Rasulullah menemui aku, lalu beliau bertanya: 'Kamukah orang yang diceritakan kepadaku terus-menerus melakukan shalat semalam suntuk? Kamukah yang berkata: 'Aku akan terus-menerus melakukan shalat pada malam hari serta berpuasa pada siang hari?" Aku pun menjawab: 'Benar, wahai Rasulullah, aku memang pernah mengatakan demikian.' Kemudian, beliau bersabda: 'Silakan shalat malam, tetapi tetaplah tidur! Silakan berpuasa, tetapi berbukalah! Berpuasalah tiga hari setiap bulannya, karena itu setara dengan puasa setahun.'

Aku menyahut: 'Wahai Rasulullah, aku mampu melakukan lebih daripada itu." Nabi menjawab: 'Puasalah satu hari dan berbukalah satu hari, ini adalah puasa yang paling baik. Ini ialah puasa Nabi Dawud.' Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, aku mampu melakukan lebih daripada itu." Maka Nabi pun mengutarakan: 'Tidak ada yang lebih utama daripada itu.'" Diriwayatkan dalam ash-Shahihain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement