Jumat 17 Dec 2021 22:20 WIB

Taliban Kembali Minta Jatah Kursi di PBB

Pemeritah Taliban bila pemerintahannya sah maka harus diakui PBB

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Muhammad Subarkah
Menteri luar negeri di Kabinet baru Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Kabul, Afghanistan, Minggu, 12 Desember 2021.
Foto: AP/Mohammed Shoaib Amin
Menteri luar negeri di Kabinet baru Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Kabul, Afghanistan, Minggu, 12 Desember 2021.

IHRAM.CO.ID,  KABUL --  Taliban pada Jumat (17/12) kembali membuat seruan untuk mendapatkan kursi Afghanistan di PBB. Langkah ini diambil setelah duta besar Afghanistan di bawah mantan pemerintahan yang didukung AS, meninggalkan jabatannya.

Asisten juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan, duta besar Afghanistan Ghulam Isaczai melepaskan jabatannya pada 15 Desember. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, kursi itu sekarang harus diberikan kepada kepemimpinan baru Afghanistan di bawah Taliban. Shaheen merupakan calon duta besar Afghanistan untuk PBB.

 

"Pemerintah saat ini di Afghanistan memiliki kedaulatan atas negara itu," ujar Shaheen, dilansir Alarabiya.

 

Sebelumnya Komite Kredensial PBB telah menunda keputusan apakah akan mengakreditasi dua pemilihan duta besar (dubes) kontroversial, yakni untuk Afghanistan yang dipimpin Taliban dan junta Myanmar. Dengan demikian, kedua pihak itu belum diperkenankan mengutus dubes untuk PBB. 

 

Komite Kredensial PBB terdiri dari sembilan anggota. Mereka diberi mandat untuk memeriksa kredensial perwakilan negara-negara anggota dan melaporkannya ke Majelis Umum PBB.

Sebulan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, Isaczai masih diterima di markas besar PBB. Pada November lalu, dia secara terbuka mengkritik Taliban pada pertemuan Dewan Keamanan.

 

Taliban tidak memiliki perwakilan di PBB, ketika menguasai Afghanistan periode 1996 hingga 2001. Saat itu, kekuasaan mereka hanya diakui oleh tiga negara yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Pakistan.

 

Ketika periode 1996-2001 Shaheen menjabat sebagai wakil duta besar untuk Islamabad. Dia kemudian menjadi juru bicara Taliban. Dia merupakan juru bicara favorit bagi media asing karena fasih berbahasa Inggris. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement