Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sahla Layyin Azkia

Meningkatkan Kemampuan Menulis Dengan Membaca

Info Terkini | Friday, 17 Dec 2021, 21:06 WIB
Alfons Morales on Unsplash " />
Photo by Alfons Morales on Unsplash

Membaca merupakan kegiatan melihat dan memahami isi tulisan, yang mana menjadi modal untuk meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Membaca erat kaitannya dengan kemampuan menulis seseorang. Dengan memperbanyak bacaan akan memperkaya perbendaharaan kata yang dimiliki oleh setiap individu. Semakin kaya kosakata yang dimiliki seseorang, akan semakin berwarna pula tulisan yang dibuatnya. Membaca menurut KBBI memiliki arti melihat dan memahami arti dari apa yang tertulis.

Sedangkan menurut Dalman (2014:5) menyatakan membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal tersebut berarti bahwa dalam proses membaca, individu berpikir dan berusaha memahami isi dari tulisan. Artinya membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang membentuk kata dan kalimat, melainkan memahami apa arti dari kumpulan huruf tersebut.

Semakin banyak bacaan yang telah diselesaikan oleh seseorang, akan semakin banyak pula hal baru yang dimengerti oleh individu tersebut. Sejalan dengan ungkapan bahwa buku adalah jendela dunia, yang artinya dengan membaca buku, individu mampu memahami isi dunia tanpa perlu menjelajahi dunia tersebut. Dengan membaca, informasi yang didapatkan oleh setiap individu mampu menambah pengetahuan tentang hal apapun yang dibacanya.

Kegiatan membaca erat kaitannya dengan kegiatan menulis, yang artinya kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Menulis menurut KBBI membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya). Adapun arti lainnya adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Sedangkan menurut Sumarno dalam Tarigan (2008:15), menyatakan bahwa menulis adalah mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Artinya menulis ialah mencurahkan pikiran dengan mencantumkan ide dan gagasan melalui tulisan.

Dalam hakikatnya, penulisan beriringan dengan praktik membaca. Kemampuan membaca seseorang berpengaruh terhadap kemampuan menulis seseorang. Bacaan yang dibaca akan meningkatkan kemampuan seseorang ketika menulis sesuatu. Dalam mencurahkan ide dan gagasan seseorang, tidak luput dari hasil bacaannya pula. Perbendaharaan kata membuat tulisan seseorang akan lebih beragam dibandingkan dengan yang lainnya.

Seorang pelajar berminat dalam penulisan cerita atau novel contohnya. Dalam peningkatan kualitas menulis karangan cerita, ia harus banyak membaca bacaan yang berhubungan dengan minatnya. Penulisan novel erat kaitannya dengan karangan cerita fiksi. Adapun novel yang berbasis dari kisah nyata atau kisah sejarah. Oleh karenanya, dalam meningkatkan kemampuan menulisnya, pelajar tersebut akan lebih baik membaca bacaan seputar karangan cerita dan buku-buku seperti novel ataupun cerpen.

Kemampuan menulis seseorang dapat terlihat dari banyaknya bacaan yang telah diselesaikannya. Jika dibandingkan kualitas tulisan penulis A dengan bacaan yang banyak dibandingkan dengan tulisan penulis B, akan terlihat lebih berbobot penulis A. Artinya, kualitas penulisan seseorang tidak luput dari proses membaca.

Dilansir dari laman Rencanamu.id (24/09/2018), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephen D. Krashen melalui bukunya berjudul Writing: Research, Theory, and Application, menemukan bahwa ada hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Responden Krashen merupakan penulis yang gemar membaca sejak usia dini dan sudah terbiasa menulis sejak di bangku sekolah. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis yang membiasakan membaca dan menulis sejak kecil, akan meningkatkan kualitas tulisan.

Ilustrasinya adalah, jika seorang penulis yang jarang membaca seperti seorang pelari dengan kaki yang cedera. Pelari dengan kaki yang cedera akan berlalu dengan kaki yang pincang serta tidak akan secepat pelari dengan kaki yang normal. Hal tersebut serupa dengan seorang penulis dengan bacaan-bacaanya. Seorang penulis dengan bacaan-bacaan yang kaya akan lebih baik dibandingkan dengan penulis yang jarang membaca.

Alasan utama mengapa membaca dapat meningkatkan kualitas penulisan adalah berkaitan dengan perbendaharaan kata. Orang yang memiliki perbendaharaan kata yang luas akan dengan mudah mencari sinonim dari kata yang sudah masif digunakan. Seperti contohnya apabila menuliskan kata “melihat”, penulis dengan perbendaharaan kata yang kaya, dengan mudah mengganti kata melihat dengan kata yang memiliki arti sama seperti, melirik, mengintip, menonton, menatap, memantau dan melotot. Hal tersebut penting untuk dimiliki agar tulisan yang dibuat tidak flat dan lebih berwarna.

Penulis dengan perbendaharaan kata yang cukup banyak, akan dengan mudah berkreasi atas gagasan yang ada dalam pikiran penulis. Ide pokok dari pikiran penulis yang akan ia tuangkan kedalam tulisan mampu dikembangkan dengan baik oleh penulis dengan perbendaharaan kata yang luas. Bisa saja seorang penulis menyisipkan kata-kata yang jarang didengar atau dibaca oleh masyarakat secara umum.

Kaya akan kosakata pun akan mencegah seorang penulis ketika mengalami writer’s block atau stuck. Artinya, penulis mengalami kebuntuan atau kesulitan mengembangkan tulisan. Dengan memperbanyak bacaan, akan mencegah terjadinya kebuntuan serta kebingungan ketika mengembangkan tulisan. Otak akan merangsang pikiran melalui daya ingat atas bacaan yang sering dibaca, sehingga dengan sering membaca akan mempermudah penulis dalam mengembangkan penulisannya.

Kendati demikian, keterampilan seseorang dalam penulisan dapat dilatih melalui berbagai macam cara. Membaca merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis seseorang. Seseorang yang sering membaca akan lebih peka terhadap penerapan tulisan-tulisan dan kosakata serta penggunaan bahasa baku. Sehingga dalam penulisan, kesalahan- kesalahan dalam penulisan lebih sedikit.

Jadi sebagai masyarakat yang ingin mencoba untuk menulis, awali dengan memperbanyak bacaan. Apapun bacaannya mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan menulis. Perbendaharaan kata akan terbentuk apabila semakin banyak bacaan yang diselesaikannya. Untuk itu, mulailah membaca sejak dini agar kemampuan dan keterampilan menulis menjadi lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image