Jumat 17 Dec 2021 12:49 WIB

Kapolda: Sudah 28 Jenazah Korban APG Semeru Diambil Keluarganya

DVI Polri menerima 44 kantong jenazah, terdiri 38 jenazah dan enam bagian tubuh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta menyatakan, sebanyak 28 jenazah korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang yang sudah teridentifikasi tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Bareskrim Polri, telah diambil keluarganya. Meski begitu, belum semua jenazah yang diambil keluarganya.

"Tim DVI menerima 44 kantong jenazah yang terdiri dari 38 jenazah dan enam bagian tubuh. Dari 38 jenazah itu, sudah teridentifikasi 28 jenazah dan telah diambil keluarganya," kata Nico dalam rilis yang diterima di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jatim, Jumat (17/12).

Baca Juga

Dia mengimbau masyarakat yang merasa keluarganya menjadi korban bencana alam APG Gunung Semeru, untuk berperan aktif dengan datang ke RSUD dr Haryoto di Kabupaten Lumajang untuk pencocokan DNA.

"Satgas kesehatan meminta masyarakat yang merasa keluarganya belum ditemukan untuk datang ke RSUD dr Haryoto Lumajang dan diambil contoh bagian DNA nya supaya bisa dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan oleh tim SAR gabungan," tutur Nico.

 

Dia menyebut, tim DVI berusaha maksimal untuk mengidentifikasi jenazah yang belum teridentifikasi. Hanya saja, petugas memerlukan bantuan penyintas yang kehilangan keluarganya akibat bencana Gunung Semeru.

Terkait dengan penanganan bencana, lanjut dia, Polda Jatim telah membentuk beberapa satuan tugas (satgas), di antaranya Satgas Pencarian Evakuasi, Satgas Kesehatan, Satgas Logistik, dan Satgas Humas. "Sebayak 11 ekor anjing pelacak unit Satwa K-9 dari Mabes Polri dan Polda Jatim beserta jajaran tetap disiagakan selama operasi pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru," kata Nico.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lumajang, jumlah korban meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 48 orang, kemudian 18 orang mengalami luka berat dan sembilan orang mengalami luka ringan. Jumlah kecamatan yang terdampak material erupsi dan abu vulkanik di 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang dengan total warga yang mengungsi sebanyak 10.158 yang tersebar di 151 titik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement