Jumat 17 Dec 2021 01:45 WIB

Lewat Inovasi Pendeteksi Pergerakan Janin, Dosen UMB Raih Juara di Qatar

Heru dan tim membuat aplikasi pendeteksi pergerakan janin dalam kandungan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Satria K Yudha
Dosen UMB Heru Suwoyo (kiri) bersama timnya saat mengikuti Challenge and Innovation Forum (CIF) di Qatar.
Foto: Istimewa
Dosen UMB Heru Suwoyo (kiri) bersama timnya saat mengikuti Challenge and Innovation Forum (CIF) di Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Teknik Elektro Universitas Mercu Buana (UMB) Heru Suwoyo meraih juara tiga dalam lomba inovasi Challenge and Innovation Forum (CIF) yang digelar di Qatar.  Heru memenangkan lomba tersebut setelah membuat inovasi bersama timnya yang diberi nama Nabad, yaitu aplikasi pendeteksi pergerakan janin dalam kandungan. 

Awalnya, UMB pada Oktober lalu diundang untuk ikut serta pada acara pameran dan lomba inovasi di Qatar. UMB kemudian melakukan registrasi enam produk inovasi dengan perwakilan enam orang dosen.

Namun, hanya dua produk yang lolos ke tahap final setelah melakukan wawancara daring dengan pihak penyelenggara di Qatar.  Kemudian pada awal November diumumkan bahwa UMB mendapatkan kesempatan membawa satu produk inovasi dengan satu pewakilan dosen, yaitu Heru Suwoyo.  

Acara Challenge and Innovation Forum (CIF) di Qatar mempunyai dua agenda, yaitu pameran produk inovasi dan lomba inovasi. Namun, produk dari UMB yang dipamerkan pada acara CIF kali ini belum berhasil menang.

Untuk memenangkan lomba inovasi, Heru kemudian bergabung di dalam tim A bersama ilmuwan dari negara lain, seperti dari Senegal, Yordania, Pakistan, dan Iran. Ada sembilan tim yang dibentuk untuk mengikuti kegiatan lomba inovasi tersebut.

Pada lomba inovasi CIF ini, Heru bersama timnya membuat inovasi dengan menciptakan aplikasi pendeteksi pergerakan janin dalam kandungan. Aplikasi yang diberi nama Nabad ini akan membantu para ibu hamil untuk mendeteksi denyut nadi dan pergerakan janin.

Dengan alat ini, ibu hamil dapat memonitor kesehatan janin dalam rahimnya. Aplikasi Nabad disediakan bersamaan dengan produk lain sebagai sarana penyampaian hasil analisa data yang dikeluarkan melalui telepon genggam.

“Alat tersebut akan memudahkan ibu hamil mengetahui perkembangan janinnya, sehingga sang ibu dapat menerima informasi apakah ibu perlu ke dokter atau tidak,” ujar Heru dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (16/12).  

Prestasi Heru menjadi pemicu untuk UMB dalam meningkatkan produk inovasi dari dosen dan mahasiswa agar ke depan bisa ikut serta dalam acara sejenis. Hak kekayaan intelektual dari semua produk inovasi tersebut sepenuhnya diproses dengan ketentuan yang berlaku di Kementerian Hukum dan HAM. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement