Jumat 17 Dec 2021 00:52 WIB

Penyebab Runtuhnya Imperium Romawi 

Romawi merupakan sebuah bangsa besar yang namanya diabadikan Alquran.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Penyebab Runtuhnya Imperium Romawi. Foto: Lantai mosaik berornamen dari sebuah vila di zaman Romawi kuno ditemukan di bawah kebun anggur di wilayah utara Italia
Foto: iflscience
Penyebab Runtuhnya Imperium Romawi. Foto: Lantai mosaik berornamen dari sebuah vila di zaman Romawi kuno ditemukan di bawah kebun anggur di wilayah utara Italia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Romawi merupakan sebuah bangsa besar yang namanya dijadikan sebuah surah dalam Alquran. Persia merupakan musuh bubuyutannya romawi yang saling bergantian menang kalah ketika berperang.

W. T Prabowo, runtuhnya Romawi kuno pada tahun 476 masehi disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya serangan bangsa barbar semisal visigoth serta 300 kabilah nomaden lainnya dari penjuru darat Eropa.

Baca Juga

"Selain itu, keruntuhan Romawi kuno barat juga diakibatkan oleh ekspansi terus-menerus yang menggerus perekonomian, merebaknya korupsi dan keguncangan politik," tulis W. T Prabowo dalam bukunya Benarkah Kaisar Heraklius Masuk Islam.

Seiring semakin pesatnya pertumbuhan berbagai aspek di konstantinopel di imperium Romawi di timur pada umumnya. Apapun itu, kehancuran Romawi (barat) sudah merupakan ketetapan Allah SWT. 

 

"Emperium itu telah mencapai. Puncaknya sehingga terus bertemu dengan siklus menurun," katanya.

W.T Prabowo mengatakan, meski Roma hancur oleh serbuan bangsa visigoth, iperium Romawi Timur akan terus bertahan setidaknya untuk 1000 tahun kedepan dengan beragam kondisinya. Tahun 330 Masehi Kaisar Konstantin 1 memproklamasikan Roma Baru hingga Allah menakdirkan keruntuhan total Romawi Timur pada tahun 1453 masehi saat Sultan Muhammad Al Fatih rahima Kumullah berhasil merebut Konstantinopel. 

Sepulangnya dari Makkah dan tatkala tiba di Madinah Abu Bakar RA bersiap untuk membentuk ekspedisi militer ke Syam. Jazirah Arab kembali stabil pasca ditumpasnya pemberontakan sebagai kaum muslimin yang menolak membayar zakat.

"Ketika mereka menolak membayar zakat padahal zakat itu wajib sebagaimana sholat maka mereka telah murtad.Alhasil terjadilah rentetan peperangan di seluruh Jazirah Arab," katanya.

Perang Riddah ini bukanlah perang yang terjadi sekali kemudian selesai. Dalam Al Bidayah Wa Nihayah, Ibnu Katsir berkata.

"Tidak satupun tempat di Jazirah Arab, kecuali penduduknya ada yang murtad," katanya.

Meski hanya memerintah selama 27 bulan, kemenangan dalam perang riddah adalah prestasi besar bagi kepemimpinan Abu Bakar. Meski tidak menyumbangkan banyak capaian karena pendeknya waktu memerintah tetapi keberhasilan yang diraihnya dalam urusan akhirat melampaui semua sahabat. 

"Cukuplah kedudukannya di sisi Allah serta kesetiaannya kepada Rasulullah SAW dalam suka maupun duka menjadi saksi. Dia adalah penghulu para sahabat yang paling dicintai Rasulullah," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement