Kamis 16 Dec 2021 17:03 WIB
...

Alessio Dionisi dan Karier yang Lebih Melambung Cepat Saat Jadi Pelatih

Dionisi membawa Sassuolo menekuk Juventus, AC Milan, dan Lazio serta menahan Napoli.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Sassuolo Alessio Dionisi.
Foto: EPA-EFE / ELISABETTA BARACCHI
Pelatih Sassuolo Alessio Dionisi.

REPUBLIKA.CO.ID, Tak semua pelatih hebat berasal dari pemain hebat. Ungkapan itu mungkin cocok disematkan kepada pelatih Sassuolo, Alessio Dionisi.

Dikontrak pada Juli 2021, Dionisi membawa timnya mengalahkan tim sekelas AC Milan dan Juventus. Dan bukan tak mungkin kesuksesaannya sebagai pelatih akan melebihi sebagai pemain.

Baca Juga

Dikutip dari Football Italia, Kamis (16/12), Toskana memang telah terkenal dengan seni, budaya, dan kulinernya. Namun kawasan ini tak bisa dimungkiri juga menjadi pusat lahirnya pelatih-pelatih top Italia.

Dari 20 pelatih Serie A Liga Italia saat ini, enam di antaranya berasal dari kawasan ini. Nama Alessio Dionisi ada di antaranya.

Sebagai pemain namanya memang tak menghiasi kasta tertinggi sepak bola Italia. Sehingga wajar tak banyak orang mengetahui biodatanya sebagai pemain. Penampilan terbanyaknya waktu masih merumput ia habiskan bersama Voghera hampir 200 pertandingan.

Tetapi sudah menjadi rahasia umum, tidak selalu pemain terbaik menjadi pelatih hebat. Karier Dionisi lebih cepat cemerlang sebagai pelatih. Mungkin itu didorong oleh keinginannya untuk melampui catatannya sebagai pemain.

Dionisi memulai kariernya sebagai pelatih bersama Olginatese pada Mei 2014. Di sana tugasnya berlangsung singkat, yakni hanya memimpin tujuh pertandingan karena tugasnya berakhir pada Oktober 2014. Ia kemudian menerima pekerjaan sebagai pelatih Borgosesia pada Mei 2015 hingga Juni 2017.

Ia kemudian hengkang ke Fiorenzuola pada 2 Juni 2017 hingga 14 Mei 2018. Imolese, Venezia, dan Empoli adalah tim yang pernah ia latih sebelum mengambil pekerjaan di Sassuolo pada Juli 2021. Meskipun tak punya pengalaman di Serie A baik sebagai pemain maupun pelatih, ia terbilang cepat beradaptasi.

Mungkin itu tak lepas dari kesuksesannya dalam melatih klub sebelumnya. Bersama Imolese, ia membawa tim tersebut ke babak play-off Serie C, sebelum kalah dari Piecenza. Ia juga membuat Venezia tampil stabil di Serie B sebelum musim panas yang penuh dengan badai.

Kehebatannya semakin tampak ketika membimbing Empoli promosi ke Serie A musim 2018/2019. Namun ketika ia disiapkan untuk meneruskan pekerjaannya di Empoli, ia mengambil tantangan baru dengan hengkang ke Sassuolo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement