Kamis 16 Dec 2021 14:54 WIB

Fauci: Booster Bisa Lawan Omicron, Tapi Kasus Menyebar Cepat

Gelombang Omicron yang meningkat bisa mencapai puncaknya di AS setelah Januari.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
 Anthony Fauci. Penelitian yang mengamati antibodi penetralisir setelah dosis ketiga secara konsisten menemukan peningkatan perlindungan yang substansial.
Foto: AP/Alex Brandon
Anthony Fauci. Penelitian yang mengamati antibodi penetralisir setelah dosis ketiga secara konsisten menemukan peningkatan perlindungan yang substansial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan masih berlomba untuk memahami sepenuhnya varian omicron. Meskipun dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 bisa melawan Covid-19 varian baru Omicron yang sangat menular, para pejabat mengingatkan, gelombang kasus Omicron yang meningkat dapat mencapai puncaknya di Amerika Serikat (AS) segera setelah Januari 2022.

Beberapa hal menjadi semakin jelas, varian ini menyebar sangat. Sebagian besar dapat menghindari perlindungan dua dosis vaksin. Namun, orang yang telah menerima dosis vaksin ketiga bisa terlindungi dengan baik dari gejala Covid-19 yang parah.

 

Di konferensi pers gedung putih pada Rabu (15/12) waktu setempat, pakar penyakit terkemuka Anthony Fauci meninjau laboratorium awal dan data tentang efektivitas vaksin. Sejumlah penelitian laboratorium semuanya menunjukkan tingkat antibodi penetralisir dari dua dosis vaksin secara signifikan lebih rendah terhadap Omicron berpotensi sangat rendah sehingga tidak melindungi varian tersebut.

 

Namun, penelitian yang mengamati antibodi penetralisir setelah dosis ketiga secara konsisten menemukan peningkatan perlindungan yang signifikan. Satu studi menemukan peningkatan 38 kali lipat di dalam tingkat antibodi penetralisir terhadap Omicron setelah dosis ketiga vaksin dengan platform messenger RNA (mRNA).

 

Fauci juga mempresentasikan data baru yang tidak dipublikasikan dari National Institustes of Health yang menemukan bahwa dosis ketiga vaksin Moderna memulihkan antibodi penetral dengan baik dalam cakupan penetral Omicron. Fauci juga juga mencatat temuan laboratorium menunjukkan data klinis yang riil.

 

Para peneliti di Afrika Selatan melaporkan pekan ini bahwa kemampuan perlindungan melawan infeksi dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech turun dari 70 persen menjadi 33 persen di tengah gelombang Omicron. Namun, data dari Inggris menemukan bahwa mendapatkan dosis booster Pfizer-BioNTech memulihkan perlindungan, meningkatkan efektivitas vaksin hingga 75 persen melawan infeksi simtomatik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement