Kamis 16 Dec 2021 06:40 WIB

Dukung Kemandirian Pesantren, Kemenag Sinergi dengan BUMN

Dukungan dunia usaha mempercepat pesantren mengembangkan ekosistem bisnis.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Mendorong kemandirian pesantren, Kementerian Agama bersinergi dengan BUMN.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Mendorong kemandirian pesantren, Kementerian Agama bersinergi dengan BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong implementasi kemandirian pesantren sebagai program prioritas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin sinergi dengan kalangan BUMN dan swasta melalui penyelenggaraan Pesantren Economic Forum bertajuk "Membangun Kemandirian Ekonomi Pesantren melalui Kolaborasi Indonesia Inc" pada Rabu (15/12).

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, kemandirian pesantren bisa terwujud bila didukung banyak pemangku kepentingan, utamanya dari kalangan dunia usaha. Dukungan dunia usaha akan mampu mempercepat pesantren dalam mewujudkan dan mengembangkan ekosistem bisnis yang produktif di pesantren dan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga

"Sekalipun Kementerian Agama telah memberikan bantuan modal usaha melalui bantuan inkubasi bisnis pesantren, dukungan dari dunia usaha masih tetap diperlukan. Dukungan bisa dalam bentuk modal usaha atau bentuk dukungan yang lainnya," kata Yaqut melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (15/12).

Ia berharap, sinergi yang sudah baik seperti ini tidak hanya berhenti pada taraf diskusi, tetapi harus dieksekusi. Yaqut meyakini jika semua pihak bisa konsisten, pada waktunya nanti unit-unit bisnis yang ada di pesantren akan menjadi penggerak sekaligus daya ungkit bagi ekonomi nasional, sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo. Jadi ini memerlukan kolaborasi yang baik.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Muhammad Ali Ramdhani, mengungkapkan, bahwa Program Kemandirian Pesantren ini tidak berhenti pada 2021 saja, tetapi akan terus berlanjut hingga 2024 sebagaimana Peta Jalan Kemandirian Pesantren. Sehingga diharapkan pada 2024 akan menjadi tahun kemandirian pesantren yang berkelanjutan.

Ia mengatakan, pada tahun anggaran 2021, telah menyalurkan bantuan inkubasi bisnis sejumlah Rp 37,4 miliar kepada 105 Pesantren sasaran Program Kemandirian Pesantren.

"Kami berharap bantuan stimulan tersebut, pesantren dapat membangun dan mengembangkan unit bisnisnya sesuai dengan business plan yang telah disusun. Sekaligus akan semakin banyak terwujud pesantren yang mandiri, berdaya, dan memberdayakan," ujar Ramdhani.

Acara Pesantren Economic Forum dibuka secara resmi oleh menteri agama. Hadir Dirjen Pendis, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur, perwakilan ormas Islam, pimpinan pesantren percontohan Program Kemandirian Pesantren, dan para direksi perusahaan di bawah BUMN dan perusahaan swasta.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement