Kamis 16 Dec 2021 02:33 WIB

Perjuangan Kapten Angkatan Udara Muslimah Amerika

Dia tidak hanya ingin menerima akomodasi keagamaan untuk pelatihan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Maysaa Ouza
Foto: utoledo.edu
Maysaa Ouza

IHRAM.CO.ID,  WASHINGTON --  Pada 2018 Maysaa Ouza ingin bergabung dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). Namun ia merasa menemui kesulitan karena jilbabnya.

Ouza ingin mendapatkan persetujuan sebelumnya untuk mengenakan jilbabnya. "Saya pada dasarnya akan dipaksa untuk memilih antara mewakili iman saya atau melayani negara saya," kata Kapten Ouza, dilansir dari laman CBSNews pada Rabu (15/12).

Baca Juga

"Dan saya merasa berkonflik karena saya mengidentifikasi diri sebagai Muslim Amerika dan saya tidak menginginkan apa pun selain untuk melayani negara saya," lanjutnya. 

Dia tidak hanya ingin menerima akomodasi keagamaan untuk pelatihan. Akan tetapi Ouza berusaha agar Angkatan Udara mengubah kebijakan tersebut. Pada akhirnya mereka melakukannya, yakni mengizinkan orang lain untuk mendapatkan pra-persetujuan untuk akomodasi keagamaan sebelum mereka bergabung dengan pelatihan.

"Saya tidak berpikir bahwa saya akan membuat sejarah, tetapi perubahan biasanya dimulai dari satu orang. Jadi, saya merasa bisa membuat perubahan dan saya merasa jika saya bergabung, saya bisa membuka jalan bagi orang lain untuk bergabung dengan saya," kata Ouza.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement