Rabu 15 Dec 2021 15:31 WIB

ASDP Siap IPO pada Kuartal III 2022

Proses IPO ASDP sudah sampai di Kementerian BUMN.

Rep: Rahayu Subekti/Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga menggunakan perahu ketinting melewati kapal feri di Pelabuhan Penyebrangan Hanimua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Selasa (1/6). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapannya menjelang rencana IPO atau menawarkan saham perdana pada tahun depan.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang warga menggunakan perahu ketinting melewati kapal feri di Pelabuhan Penyebrangan Hanimua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Selasa (1/6). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapannya menjelang rencana IPO atau menawarkan saham perdana pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapannya menjelang rencana IPO atau menawarkan saham perdana pada tahun depan. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan IPO tersebut akan dilakukan pada kuartal III 2021. 

"Persiapan IPO ini ada dua sisi, pertama dari segi kesiapan kami sendiri dan kedua itu market readiness untuk melihat seberapa besar pasar siap menangkap IPO kami," kata Ira dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/12). 

Baca Juga

Ira mengungkapkan persiapan terbesar yang dilakukan ASDP saat ini yaitu dari sisi readiness-nya. Menurutnya, kesiapan ASDP untuk mampu melakukan IPO menjadi hal yang paling penting sebelum rencana tersebut terealisasi. 

Dia menuturkan, proses yang dilakukan ASDP untuk melakukan IPO cukup panjang. Ira memastikan, dalam melakukan kesiapan tersebut, ASDP juga menggandeng pihak yang berkompeten dalam menyiapkan perusahaan yang ingin melantai di bursa. 

"Prosesnya panjang, kita sudah enggage konsultan dunia yang biasanya membantu perusahaan IPO supaya prosesnya sesuai dengan standar dunia," ujar Ira. 

Tak hanya itu, Ira mengungkapkan proses IPO yang tengah dilakukan ASDP juga sudah sampai di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ira menuturkan, nantinya Kementerian BUMN akan mengeluarkan daftar dan selanjutnya menrekomendasikan kepada otoritas berwenang untuk IPO. 

Sebelumnya, Ira mengatakan IPO yang akan dilakukan ASDP dilakuka untuk investasi jangka panjang perusahaan, Dia memperkirakan ASDP membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun untuk investasi dalam lima tahun ke depan. 

Direktur Keuangan Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry, Djunia Satriawan mengatakan pada 2024, ASDP ingin meningkatkan pendapatan. Perusahaan mengharapkan pada 2024, pendapatan ASDP bisa meningkat hingga Rp 5 triliun. 

Semenara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan rencana penawaran saham perdana ASDP untuk fokus dalam peremajaan kapal. Erick menuturkan, saat ini kapal yang dimiliki ASDP semakin tua sehingga peremajaan kapal perlu dilakukan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement