Rabu 15 Dec 2021 13:20 WIB

Terjual Rp 7,1 Miliar, Gitar Bass Paul McCartney Jadi yang Termahal di Dunia

Paul McCartney melelang gitar bass Yamaha BB1200 miliknya pekan lalu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Paul McCartney melelang gitar bass Yamaha BB1200 miliknya pekan lalu (Foto: Paul McCartney)
Foto: Wikimedia
Paul McCartney melelang gitar bass Yamaha BB1200 miliknya pekan lalu (Foto: Paul McCartney)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gitar bass milik Paul McCartney yang di lelang akhir pekan lalu berhasil memecahkan rekor penjualan termahal. Gitar bass Yamaha BB1200 yang digunakan McCartney di studio dan tur dengan Wings, terjual seharga 496.100 dolar AS atau sekitar Rp 7,1 miliar.

Harga bass ini mengalahkan rekor sebelumnya dari bass Fender Mustang dari Rolling Stones yang terjual 384 ribu dolar AS pada tahun 2020. Lelang tersebut diselenggarakan oleh The Edge (U2) dan produser Bob Ezrin di bawah yayasan amal mereka, Music Rising. Kali ini penggalangan dana didedikasikan untuk musisi di Teluk Selatan, menyusul kehancuran yang ditimbulkan pandemi Covid-19 pada musisi dan komunitas musik.

Baca Juga

Para musisi lainnya seperti U2, Elton John, Pearl Jam, Rush, Tom Morello, Joan Jett, Bruce Springsteen, Lou Reed, Kings Of Leon, Johnny Marr, Green Day, Radiohead dan Arcade Fire's Win Butler juga menyumbangkan instrumen untuk pelelangan senilai 2 juta dolar AS. Bass McCartney bukan satu-satunya pemecah rekor dalam lelang Music Rising. Gitar Eddie Vedder, Blue Fender Telecaster, dijual seharga 266.200 dolar AS menjadikannya gitar termahal yang pernah dijual di lelang.

Berbicara tentang acara tersebut, The Edge menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang terlibat dalam lelang. Khususnya, para artist yang bermurah hati memberikan instrument pribadi mereka untuk dilelang, serta para penawar lelang dari seluruh dunia yang telah berpartisipasi hingga bisa memecahkan rekor penjualan.

“Hasil yang diperoleh Music Rising akan membantu menghidupkan kembali musik live di bagian negara yang budaya musiknya sangat berpengaruh di dunia. Kami berhutang budi kepada semua pendukung Music Rising yang telah memberi kami kesempatan besar untuk kembali ke akar kami dan membantu para musisi yang membutuhkan,” kata The Edge seperti dilansir dari Uncut, Rabu (15/12).

Ezrin juga berterima kasih kepada semua seniman, pendukung, dan penawar yang membantu menjadikan gitar-gitar ikonik di pelelangan mencatatkan sejarah baru. Ia juga memastikan bahwa hasil dari lelang akan bermanfaat bagi musisi yang terdampak secara finansial karena pandemi Covid-19.

“Hasil dari lelang ini akan membantu musisi dari daerah yang menderita secara finansial karena pandemi ini,” kata Ezrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement