REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Direktur Chelsea, Marina Granovskaia menerima penghargaan sebagai direktur terbaik dalam sepak bola Eropa. Ia pun membahas tentang hubungan khusus antara the Blues dengan Italia.
"Aneh menerima penghargaan pribadi atas pencapaian tim. Saya malah tidak tahu ada penghargaan ini, tetapi dengan senang hati menerimanya karena ini hasil kerja seluruh tim," kata Marina Granovskaia kepada Tuttosport dilansir Football Italia, Rabu (15/12).
Direktur Chelsea berada di Turin kemarin untuk menerima penghargaan yang diberikan oleh surat kabar Italia Tuttosport.
Penghargaan itu didapat Marina lantaran berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/2021 lalu, usai mengalahkan rival mereka asal Inggris Manchester City di final.
Kini the Roman Emperor terus menunjukkan kualitas terbaiknya dengan terus bersaing di papan atas untuk mendapatkan gelar Liga Primer Inggris bersama Liverpool, dan juga Man City.
"Tidak ada rahasia untuk kesuksesan Chelsea. Tetapi saya tahu bahwa ada kerja tim dan komunikasi setiap hari di balik setiap kesuksesan. Chelsea adalah tim yang hebat di dalam dan di luar lapangan," sambung dia.
Sebagaimana diketahui banyak legenda Italia telah bermain untuk the Blues selama bertahun-tahun. Gianluca Vialli serta Gianfranco Zola mungkin yang paling menonjol.
Mantan striker Juventus, Vialli juga pernah melatih Chelsea, sementara Zola merupakan bagian dari staf Maurizio Sarri ketika juru taktik SS Lazio saat ini memenangkan Liga Europa pada 2019.
Vialli mencetak 40 gol dalam 78 penampilan bersama London Biru, sementara Zola mencetak 80 gol dalam 312 pertandingan.
Di sisi lain mantan pemain timnas Italia Roberto Di Matteo bahkan juru taktik pertama yang memenangkan Liga Champions untuk Si Singa Biru asal London.
Marina pun memberikan afirmasi bahwa Chelsea-Italia tidak akan pernah memudar, meski kiwari telah banyak sosok penting yang bekerja untuk klub peraih dua titel Liga Champions.
"Saat ini kami memiliki Carlo Cudicini di staf dan Jorginho sebagai pemain. Kami memang tidak Italia seperti dahulu, karena mungkin ini periode Jerman. Akan tetapi, ikatan dengan Italia masih sangat kuat dan tak pernah berakhir," kata wanita berdarah Rusia 46 tahun itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
