Selasa 14 Dec 2021 22:04 WIB

Ridwan Kamil Ajak PWNU Jabar Perkuat Kolaborasi

Ridwan Kamil ajak PWNU Jabar bangun pesantren khusus lansia.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Ridwan Kamil Ajak PWNU Jabar Perkuat Kolaborasi. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Ridwan Kamil Ajak PWNU Jabar Perkuat Kolaborasi. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen meningkatkan program kesejahteraan dan kedakwahan pada masa mendatang. Program-program itu bertujuan untuk mendorong terwujudnya Jabar Juara Lahir dan Batin.

Komitmen tersebut disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jabar di Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin, Kabupaten Indramayu, Selasa (14/12).

Baca Juga

Menurut Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil, untuk mewujudkan program-program tersebut, Pemda Provinsi Jabar tidak bisa berjalan sendiri. Butuh bantuan dan dukungan berbagai pihak, termasuk dari keluarga besar PWNU Jabar.

‘’Kami bersiap meningkatkan lagi program-program kesejahteraan, program-program kedakwahan, agar Jabar Juara Lahir Batin yang disokong oleh keluarga besar PWNU,’’ tukas Kang Emil.

 

Pemda Provinsi Jabar dan PWNU Jabar pun sebenarnya sudah menjalankan berbagai kerja sama untuk mendukung program keumatan. Salah satunya, program Ajengan Masuk Sekolah.

Selain itu, bersama PWNU melalui Jam’iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) NU, Pemda Provinsi Jabar juga menjalankan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha). Ada sekitar 2.300 desa di Jabar yang kini memiliki penghafal Alquran.

Dari jumlah itu, sekitar 2 ribu desa di antaranya diselenggarakan oleh JQH NU. Adapun total anggaran yang dikerjasamakan antara Pemprov Jabar dengan JQH mencapai Rp150 miliar selama tiga tahun.

‘’Saya laporkan, bersama dengan NU, kita punya cita-cita agar dari 5.000-an desa di Jawa Barat, semua mempunyai penghafal Quran. Alhamdulillah per hari ini, kurang lebih sudah ada 2.300 desa, selama tiga tahun, memiliki penghafal 30 juz Alquran berkat dukungan dari JQH NU,’’ kata Kang Emil.

Program keumatan lain yang digagas Pemda Provinsi Jabar adalah One Pesantren One Product (OPOP). Selama tiga tahun, program tersebut sudah dijalankan di 2.600 pesantren. Dari jumlah itu, sekitar 2 ribu di antaranya merupakan pesantren NU.

‘’Total anggaran yang diberikan kepada pesantren NU yang berjumlah 2.000 tercatat Rp 120 miliar selama tiga tahun,’’ tutur Kang Emil.

Selain itu, lanjut Kang Emil, adapula hibah yang terus didukung dengan rata-rata diangka Rp 80 miliar per tahun.

‘’Sehingga kalau ditotalkan, dukungan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada keluarga pesantren NU sudah lebih dari Rp 500 miliar,’’ cetus Kang Emil.

Kedepan, masih ada beberapa program yang akan dikolaborasikan antara PWNU dan Pemda Provinsi Jabar. Seperti misalnya, wacana membangun rumah sakit A-NU.

Tak hanya itu, Pemda Provinsi Jabar juga mengajak PWNU Jabar untuk membangun pesantren khusus lansia. Tujuannya untuk mengakomodasi para lansia yang membutuhkan ilmu keagamaan di hari tuanya.

‘’Kita akan membuat dengan NU adalah pesantren lansia. Pesantren untuk para lansia. Kami mencari pesantren yang siap dibangun tempatnya. Dan punya perkebunan dan pertanian. Insya Allah ini program luar biasa,’’ kata Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar pun mengajak pendakwah muda NU belajar bahasa Inggris untuk mendukung program English for Ulama. Pemda Provinsi Jabar sudah mengirim lima ulama muda untuk berdakwah di Inggris, dimana tiga terbaiknya berasal dari NU.

‘’Ini menunjukkan dari Jawa Barat dari NU, Islam yang ramah akan menjadi ciri dan sebuah kebanggaan kita semua,’’ kata Ridwan Kamil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement