Selasa 14 Dec 2021 06:10 WIB

PKB Optimistis 100 Kursi DPR dan Jadi Penentu Pilpres 2024, Ini Alasannya

PKB meyakini dapat meraih 100 kursi di DPR dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
PKB Optimistis 100 Kursi DPR dan Jadi Penentu Pilpres 2024. Foto: Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam diskusi satu abad Nahdatul Ulama (NU) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
PKB Optimistis 100 Kursi DPR dan Jadi Penentu Pilpres 2024. Foto: Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam diskusi satu abad Nahdatul Ulama (NU) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini dapat meraih 100 kursi di DPR dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024. PKB juga optimistis menjadi salah satu penentu kemenangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Insya Allah kita 100 kursi. PKB merupakan partai yang selalu melahirkan calon pemimpin bangsa dan penentu pemimpin bangsa," ujar anggota DPR Fraksi PKB Nasim Khan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/12).

Baca Juga

Ia menjelaskan, setidaknya ada lima alasan mengapa PKB dapat meraih target maksimal dalam kontestasi pada 2024. Pertama, partainya merupakan partai politik berideologi nasionalis-religius yang dilahirkan oleh para kiai, ulama, dan masayikh Nahdlatul Ulama (NU).

Salah satunya adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia. Ia merupakan usulan dari warga NU di seluruh pelosok Indonesia yang menjadi wadah bagi 91 Juta warga Nahdliyin dalam menyampaikan aspirasinya.

"Warga NU baik yang struktural, maupun yang kultural dari kalangan pesantren, santri, kalangan milenial, dan masyarakat pedesaan pasti akan memberikan amanah suaranya ke partai atau tokoh yang dianggap sebagai representasi NU," ujar Nasim.

Kedua, PKB memiliki kader yang sangat militan di seluruh Indonesia dan beberapa negara. Ketiga, para kader memiliki cita-cita dan selalu memperjuangkan kepentingan dan nasib kalangan pesantren, masyarakat pedesaan, petani, nelayan, dan masyarakat kecil.

Salah satu contohnya adalah mendorong pemerintah dan Kementerian BUMN agar memprioritaskan program-programnya untuk kalangan pesantren. Juga mendorong pemerintah agar memudahkan pedagang kecil dan UMKM dalam mengakses permodalan.

"PKB juga berhasil melahirkan Hari Santri Nasional, mengegolkan Undang-Undang Pesantren dan Dana Abadi Pesantren," ujar Nasim.

Keempat, PKB merupakan partai yang sangat terbuka, meskipun basisnya adalah NU. Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah anggota yang berasal dari luar dan beberapa kadernya bukan beragama Islam.

PKB merupakan partai yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis. Partainya menerima siapapun yang ingin berjuang melayani rakyat, membangun, dan memajukan bangsa.

"Siapa saja dan umat dari mana saja yang merasa ideologi dan perjuangannya cocok dengan PKB, kami akan menerima dengan pintu terbuka. PKB bukan partai yang elitis dan milik golongan tertentu," ujar Nasim.

Terakhir, PKB memiliki pengalaman dan mental sebagai pemenang di pilpres sejak partai ini dilahirkan. Apalagi, kata Nasim, saat ini internal PKB sangat solid di bawah kepemimpinan Abdul Muhaimin Iskandar.

"Siapapun calon presiden yang kami dukung, terbukti selalu keluar sebagai pemenang, sejarah selalu mencatat PKB sebagai penentu kemenangan pilpres," ujar anggota Komisi VI DPR itu.

"Sangat optimis meraih 100 kursi di Senayan (DPR RI) dan saatnya memenangkan Gus Muhaimin Sebagai Presiden 2024," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement