Senin 13 Dec 2021 23:26 WIB

Bakat dan Gemblengan Ayah Sejak Kecil Antarkan Max Verstappen Juara Dunia F1

Max Verstappen merupakan anak pembalap Belanda Jos Verstappen.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda melakukan selebrasi usai menjadi juara dunia setelah menjuarai Formula Satu Grand Prix Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad, 12 Desember 2021.
Foto: AP/Kamran Jebreili
Pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda melakukan selebrasi usai menjadi juara dunia setelah menjuarai Formula Satu Grand Prix Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad, 12 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI--Pembalap Red Bull Racing Max Verstappen menyabet gelar juara dunia pertamanya pada ajang Formula Satu (F1) 2021 setelah meraih kemenangan dramatis di GP Abu Dhabi, Ahad (12/12) malam WIB. Sangat istimewa karena gelar tersebut ia peroleh pada usianya yang relatif muda, yakni 24 tahun. Verstappen juga jadi pembalap pertama asal Belanda yang menjadi juara dunia.

Namun kesuksesaan seseorang biasanya tak berjalan sendiri. Terdapat peran seorang guru atau pelatih dalam menata karier seorang atlet menuju kesuksesan. Dalam kasus Max, sang ayah Jos Verstappen adalah sosok di balik moncernya karier anaknya. Jos merupakan pembalap F1 antara tahun 1994 hingga 2003. Namun saat berlaga di F1, Jos gagal menorehkan prestasi mentereng. Tampaknya, Jos ingin 'membalas' kegagalannya dengan berusaha keras mencetak anaknya menjadi lebih baik darinya. 

Baca Juga

Untungnya, Max memang punya bakat alami. Ia memulai karier balapannya dari balapan gokar. Kariernya semakin menanjak ketika bakat alami tersebut dipadukan oleh gemblengan ayah sekaligus gurunya di dunia balapan. Berkat itu, Max menjadi juara Gokar Eropa dan dunia sekaligus membuatnya pindah ke Formula 3 pada tahun 2014.

Satu tahun kemudian Max menjadi pembalap F1 termuda saat berkompetisi di Grand Prix Australia pada usia 17 tahun dan 166 hari bersama Red Bull Toro Rosso. Max menghabiskan musim 2015 dengan pabrikan Italia. Awal yang kuat pada tahun 2016, ia kemudian dipromosikan ke Red Bull untuk menggantikan Daniil Kvyat.

Max meraih kemenangan di GP Spanyol pada debutnya di usia 18 tahun sekaligus menjadikannya sebagai pembalap termuda Belanda pertama yang memenangkan seri Grand Prix. Max kemudian berkembang begitu cepat. Ia kemudian menjadi salah satu pembalap paling menarik di F1. Gaya agresifnya juga menghasilkan beberapa momen tak terlupakan di trek.

Salah satu momen yang tak terlupakan yakni di balapan terakhir musim ini di GP Abu Dhabi sekaligus menentuan gelar juara dunia 2021. Kemenangannya diraihnya secara dramatis. Rivalnya dari Mercedes, Lewis Hamilton memimpin 10 detik di lima lap tersisa.

Namun kecelakaan pada dua lap terakhir membuat Max menyalip juara bertahan tersebut pada lap terakhir hingga finis. Max pun berhasil menyetop ambisi Hamilton meraih gelar juara dunia F1 ke delapannya. Tetapi kembali kepada peran Jos, ia jelas butuh waktu lama mengantar anaknya meraih prestasi tertinggi di dunia F1.

 

photo
Pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda berlutut di samping mobilnya setelah menjadi juara dunia usai menjuarai Formula Satu Grand Prix Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad, 12 Desember 2021. - (AP/Kamran Jebreili)

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement