Senin 13 Dec 2021 21:45 WIB

Tiga Strategi Kejar Ketertinggalan Ekonomi Umat

Ada tiga strategi untuk menyeimbangkan dan mengejar ketertingalan ekonomi umat.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Ada tiga strategi untuk menyeimbangkan dan mengejar ketertingalan ekonomi umat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, menjelaskan, ketiga strategi tersebut yaitu Muslim berkarya, melibatkan pesantren sebagai mercusuar peradaban, dan membangun infrastruktur untuk UMKM.  

Dia menjelaskan, umat Muslim harus bisa berdaya saing dalam berkarya. Menurut dia, selama ini umat Islam masih kalah di bidang ekonomi. ‘’Muslim berkarya, yang selama ini mohon maaf kalah," kataErick dalam Rapat Pleno  Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (11/12).  

Baca Juga

Erick melanjutkan bahwa strategi yang melibatkan pesantren itu akan dijadikan sebagai mercusuar peradaban. Dia menceritakan, saat beberapa kali turun ke pondok pesantren bersama Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan, dia melihat pesantren Al-ittifaq, Ciwidey Bandung, yang mandiri secara ekonomi.  

Di pesantren tersebut, dia melihat bahwa pesantren Al-Ittiqaf membangun pertanian agroponik yang melibatkan penduduk sekitar. ‘’Saya beberapa kali bersama pak Sekjen, melihat salah satunya di Ciwedey, Ponpes Al-Ittifaq, pesantren tersebut membangun pertanian, berdasarkan agroponik melibatkan penduduk sekitarnya.  Dan alhamdulillah yang diproduksi dan dijual ke market, ke pasaran itu selalu kurang,’’ tambah dia. 

Erick menambahkan, pesantren tersebut sampai bekerja sama dengan pesantren lainya di Jawa Barat bahkan sampai di Lampung. Menurut dia inilah alasan mengapa pihaknya terus mendorong terwujudnya ekosistem ini.   

‘’Nah inilah contoh kita harus kembalikan pesantren ini tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan pembangunan akhlak, tetapi bagaimana pesantren bisa hidup bersama,’’ kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement