Senin 13 Dec 2021 15:29 WIB

AP I Jajaki Kerja Sama Pengelolaan untuk 3 Bandara

Model kerja sama pengelolaan bandara bukan merupakan pelepasan aset dari AP I.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) bakal meningkatkan pengembangan bandara dengan skema kerja sama. Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut tiga bandara yang rencananya bakal dikerja samakan yakni Bandara Internasional Lombok di NTB, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, dan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan Bandara Internasional Lombok kini menjadi perhatian lantaran menjadi pintu masuk untuk penyelengaraan event-event internasional. "Ini memang kita ada rencana menggandeng partner untuk mengembangkan bandara Lombok karena memang kita lahannya ada sekitar 550 hektare yang harus kita optimalkan. Apalagi Mandalika akan dikembangkan menjadi destinasi untuk kegiatan semacam Moto GP," ujar Faik di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (13/12).

Baca Juga

Faik menyebut telah ada sejumlah penawaran kerja sama pengelolaan bandara dari luar negeri meski belum dapat menjelaskan lebih lanjut. Faik mengatakan rencana kerja sama pengelolaan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, masih tergantung situasi ke depan setelah kondisi pergerakan kembali normal. 

"Tidak mungkin kita kerja samakan dalam kondisi yang lagi tidak ada penumpang internasionalnya kan. Nah nanti kita tunggu di 2022 setelah nanti isu terkait Omicron mudah-mudahan tidaj menimbulkan gelombang ketiga, kemudian turis mulai masuk, baru kita pertimbangkan. Jadi tidak mungkin kita akan melakukan kerja sama dengan kondisi yang masih kurang bagus," ungkap Faik.

Faik menyampaikan model kerja sama pengelolaan bandara bukan merupakan pelepasan aset dari AP I. Faik mengatakan kerja sama pengelolaan merupakan upaya meningkatkan nilai dari aset-aset yang dimiliki AP I.

"Aset recycle itu kan memanfaatkan aset agar valuenya meningkat. Jadi tidak dijual asetnya, tapi dikerja samakan sehingga valuenya naik," kata Faik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement