Senin 13 Dec 2021 04:12 WIB

Kemenperin Dorong Investasi Sektor Industri Global Masuk Tanah Air

Pemerintah mendorong pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pekerja mengerjakan konstruksi kapal di kawasan industri galangan kapal Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (29/5/2021). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong masuknya investasi sektor industri skala global di Tanah Air.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah pekerja mengerjakan konstruksi kapal di kawasan industri galangan kapal Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (29/5/2021). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong masuknya investasi sektor industri skala global di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong masuknya investasi sektor industri skala global di Tanah Air. Sampai sekarang, Indonesia dinilai masih menjadi negara tujuan utama investasi sebagai basis produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Indonesia masih menjadi daya tarik bagi para investor. Itu terlihat dari realisasi investasi sepanjang Januari sampai September 2021 yang tercatat mencapai Rp 236,79 triliun atau memberikan kontribusi 35,9 persen pada total investasi nasional sebesar Rp 659,4 triliun,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko SA Cahyanto di Jakarta, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Dirjen KPAII menyampaikan, pemerintah memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang masih semangat dan berjuang untuk menjalankan usahanya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. “Hal ini juga membuktikan bahwa iklim usaha di Indonesia yang masih kondusif. Kami terus berupaya untuk menjaga produktivitas di sektor industri tetap berjalan baik,” ujarnya.

Berdasarkan laporan dari IHS Markit, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama tahun 2021 ini didominasi pada level di atas 50 atau menandakan dalam tahap ekspansif. Pada November, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,9. “Artinya, berbagai kebijakan pemerintah yang probisnis masih berada di jalur yang benar,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, Eko menyampaikan, pihaknya melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah tersebut memiliki potensi yang besar dan berperan penting dalam mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK).

“Pemerintah akan mengintegrasikan pengembangan dan pengelolaan kawasan BBK. Pengintegrasian ini akan meliputi pengembangan sektor industri dan jasa strategis yang terintegrasi dan saling mendukung. Selain itu, ditopang pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi, serta harmonisasi dan sinkronisasi regulasi terkait perizinan investasi, fasilitas dan kemudahan investasi,” jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement