Ahad 12 Dec 2021 21:35 WIB
Ajang Bergengsi Anugerah Desa Wisata 2021

Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo Sabet Dua Penghargaan  

Anugerah Desa Wisata dapat menjadi daya ungkit dan bangkit Indonesia di era pandemi.

Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende yang menjadi juara ke-4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo yang menjadi juara ke-1 untuk Kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata.
Foto: Istimewa
Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende yang menjadi juara ke-4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo yang menjadi juara ke-1 untuk Kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desa Wisata boleh dikatakan adalah upaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Desa Wisata juga diyakinkan akan membangkitkan perkenomian bangsa. Kebangkitan ekonomi desa tentu bisamebangkitkan ekonomi Nasional.

Lewat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang dihelat langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak awal tahun ini akhirnya desa-desa wisata di Tanah Air bisa berjuang bangkit di tengah terpaan pandemi Covid-19.

"Anugerah Desa Wisata saya harapkan dapat menjadi daya ungkit dan bangkit untuk desa-desa wisata di Indonesia agar bisa bangkit di era pandemi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang akrab dipanggil Mas Menteri dalam sambutannya di Malam Anugerah Desa Wisata 2021 di Jakarta, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/12). 

 

photo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan sambutan pada acara Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 di Jakarta, Selasa (7/12). (Prayogi/Republika.)

 

Sandi mengungkapkan, dalam ADWI kali ini memang untuk membangkitkan ekonomi bangsa di era pandemi. Karenanya, tujuan dari program “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” ini agar dari sekitar 57 ribu desa di seluruh Indonesia yang punya daya tarik wisata, bisa tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program “Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021”.

"Tentu kegiatan ini bisa membangun motivasi untuk pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini berikutnya," tutur Sandi.

Setidaknya, ada lebih dari 1.831 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia dan sudah dicatat oleh Kemenparekraf. “Kita akan terus kembangkan desa wisata, karena ada peningkatan ekonomi sebanyak 20-30 persen dari desa wisata,” ujar Sandi.

Menariknya, dalam helat yang berlangsung di Ciputra Artpreneur Theater Kuningan Jl Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (7/12), dua desa wisata di Pulau Flores menyabet dua penghargaan.

Kedaunya adalah Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende yang menjadi juara ke-4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo yang menjadi juara ke-1 untuk Kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata.

 

photo
Dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Desa Wisata Detusoko Barat, Kabupaten Ende yang menjadi juara ke-4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Waerebo yang menjadi juara ke-1 untuk Kategori Desa Wisata Daya Tarik Wisata. - (Istimewa)

 

Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Baju Flores Shana Fatina secara khusus mengucapkan selamat untuk masyarakat Waerebo. "Mari kita pertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan karena itulah yang menjadi kekuatan Waerebo. Kami BPOLBF siap mendukung dan mendampingi, bersama Pemkab Manggarai, untuk meningkatkan kualitas produk pariwisata ke depan, menjadikan Waerebo destinasi desa wisata kelas dunia dengan pengalaman pariwisata berkualitas,” ujarnya.

 

Ditambahkan Shana, sesuai arahan Mas Menteri dan diskusi dengan Bupati Manggarai dan masyarakat Waerebo, pihaknya akan lakukan pendampingan peningkatan kualitas pengalaman berwisata di Waerebo termasuk tata kelola wisatawan, produk wisata. Serta branding dan promosi sesuai segmen pasar yang dituju. 

"Penguatan kapasitas tata kelola ini diharapkan juga meningkatkan daya saing Waerebo sebagai destinasi yang menjalankan 4 dimens pariwisata berkelanjutan yaitu lingkungan, ekonomi, masyarakat, dan kebudayaan,” ujar Shana Fatina. 

Di lain kesempatan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Sony Libing mengungkapkan, kalau pencapaian yang diraih dua desa wisata di Pulau Flores adalah bagian dari kerja keras masyarakat sekitar untuk mewujudkan citra Flores yang ramah bagi wisatawan dan punya daya tarik untuk pariwisata berkelanjutan. 

 

"Ini sekaligus mempersiapkan dan menyambut Flores sebagai salah satu destinasi bagi delegasi KTT G-20 yang akan berlangsung tahun depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement