Ahad 12 Dec 2021 21:19 WIB

Pemkot Madiun Pantau Harga Sembako Jelang Nataru

Harga sejumlah komoditas memang naik, tapi dalam batas wajar.

Pedagang menata sayuran-sayuran di pasar (ilustrasi). Pemkot Madiun, Jawa Timur, pantau harga pangan jelang Natal dan tahun baru.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana
Pedagang menata sayuran-sayuran di pasar (ilustrasi). Pemkot Madiun, Jawa Timur, pantau harga pangan jelang Natal dan tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur, memantau harga dan mengawasi peredaran barang di pasar tradisional dan modern wilayah setempat yang cenderung naik menjelang momentum Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Surat, mengatakan, pemantauan harga di pasar-pasar rakyat maupun toko swalayan menjelang Natal dan tahun baru tersebut bertujuan untuk mengetahui fluktuasi harga kebutuhan pokok yang cenderung naik akibat banyaknya permintaan masyarakat. "Akan kami terjunkan tim secepatnya untuk memantau harga-harga bahan pokok yang mulai naik jelang natal," ujar Surat di Madiun, Jatim, Ahad (12/12).

Baca Juga

Dinas Perdagangan Kota Madiun membenarkan sejumlah komoditas telah mengalami kenaikan harga dalam beberapa pekan terakhir. Meski demikian, kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar.

Sesuai data, sejumlah komoditas yang telah mengalami kenaikan harga antara lain minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, dan telur ayam ras. Sesuai pantauan di pasar tradisional setempat pada Ahad (12/12), harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram naik bertahap menjadi Rp 65.000 per kilogram. Begitu juga cabai keriting, meroket dari sebelumnya kisaran Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

 

Kemudian minyak goreng kemasan semakin tinggi, dari Rp 17.000 menjadi Rp 19.000 per liter, sedangkan curah menjadi Rp 18.000 per kilogram dari normalnya Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan telur ayam ras mencapai Rp 21.000 hingga Rp 22.000 per kilogarm dari sebelumnya Rp 17.000 per kilogram.

Sementara, Wali Kota Madiun Maidi dalam rakor bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun pekan lalu mengimbau kepada anggota TPID setempat untuk terus memantau pergerakan harga di pasaran. Selain itu, pihaknya juga meminta tim untuk mempersiapkan strategi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok yang tidak terduga.

"Harapannya agar tidak terjadi kenaikan harga yang sangat tinggi menjelang Natal dan tahun baru. Serta, tidak terjadi kelangkaan barang di pasaran," kata Maidi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement