Ahad 12 Dec 2021 19:23 WIB

Menhan Israel Ungkap Batas Akhir Kapan Serang Iran ke AS

Israel telah mengintensifkan perencanaan untuk menyerang Iran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Foto: AP/Abir Sultan/Pool European Pressphoto Agenc
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mempresentasikan rencana serangan terhadap Iran kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Seorang sumber diplomatik senior pada Jumat (10/12) mengatakan, AS tidak menyuarakan penentangan terhadap persiapan Israel untuk menyerang Iran.  "Tidak ada veto," kata sumber itu, dilansir Jerusalem Post, Ahad (12/12).

Pasukan Pertahanan Israel telah mengintensifkan perencanaan untuk menyerang Iran. Pada Jumat, dalam pidato di Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Amerika Israel di Miami, Gantz mengatakan, Iran adalah ancaman besar bagi Israel dan dunia.

Baca Juga

“Inilah mengapa komunitas internasional, dengan kepemimpinan AS, harus berdiri bersama dan bertindak tegas melawan aspirasi hegemonik Iran dan program nuklir, serta memulihkan stabilitas demi perdamaian global,” kata Gantz.

Pada Kamis (9/12) lalu, Gantz bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington untuk membahas ancaman nuklir Iran. Gantz mengatakan, konsultasi mengenai masalah Iran dengan Washington berjalan sangat baik.

Gantz mengaku telah berbicara dengan Pemerintah AS tentang bagaimana menjaga tekanan terhadap Iran dengan tujuan menjauhkan mereka dari kemampuan nuklir. Termasuk membahas sanksi ekonomi sebagai alat agar Iran menangguhkan aktivitas nuklirnya.

"Konsultasi di Washington sangat baik, termasuk cara-cara untuk memastikan keunggulan militer kualitatif Israel di Timur Tengah. Saya pikir dalam beberapa minggu mendatang kita akan tahu di mana kita berdiri,” kata Gantz.

New York Times melaporkan, Israel berkonsultasi dengan Washington ketika melakukan dua serangan sebelumnya terhadap Iran. Satu serangan terjadi pada Juni terhadap fasilitas yang memproduksi sentrifugal di Karaj. Kemudian satu serangan lainnya menargetkan lokasi produksi rudal di luar Teheran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement