Ahad 12 Dec 2021 18:22 WIB

Pasien Rehabilitasi Narkoba Bisa Sembuh Total?

Kecanduan narkoba bisa disembuhkan, salah satunya dengan rehabilitasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Kecanduan narkoba bisa disembuhkan, salah satunya dengan rehabilitasi (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Kecanduan narkoba bisa disembuhkan, salah satunya dengan rehabilitasi (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rehabilitasi narkoba menjadi satu cara untuk sembuhkan kecanduan obat-obatan terlarang itu. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam mengatakan, rehabilitasi bisa total menyembuhkan pecandunya. Menurut Ari, kecanduan narkoba bisa dihilangkan dengan rehabilitasi.

"Sementara rehabilitasi itu proses menghilangkan kecanduan supaya tidak ingat lagi pernah memakai narkoba. Banyak pasien-pasien yang sudah melakukannya dan bisa sembuh total," ujarnya saat dihubungi republika.co.id, Ahad (12/12).

Baca Juga

Terkait rehabilitasi tergantung membutuhkan waktu berapa lama, ia menegaskan itu bergantung pada faktor psikis pecandu. Jadi tidak bisa ditetapkan berapa lama karena masing-masing kasus berbeda. Yang jelas, dia melanjutkan, pihak multi disiplin akan menangani pecandu narkoba dari sisi kejiwaannya, hingga obat-obatannya.

Terkait kemungkinan orang yang sudah sembuh total kembali memakai narkoba, Ari mengakui itu bisa saja terjadi. Namun, dorongan kembali memakai narkoba bukanlah dari dalam tubuhnya.

"Kalau sudah selesai rehabilitasi, ya, selesai. Semua tergantung peer groupnya, kalau bertemu lagi dengan teman-temannya dulu kemudian ada masalah dan menganggap solusi untuk happy maka bisa kembali mengonsumsinya lagi," katanya.

Padahal, ia mengingatkan, organ tubuh mantan pecandu narkoba bisa saja mengalami kerusakan komplikasi di bagian liver. Itu semua tergantung berapa lama terpaparnya dan berapa lama mengkonsumsi narkoba. 

"Yang jelas kalau sudah lama memakai narkoba akhirnya mengalami kerusakan organ tubuh," katanya.

Ia menyontohkan kalau pecandu narkoba terkena hepatitis B maka diobati dengan hepatitis B. Kemudian kalau memakai narkoba jarum suntik bisa terkena hepatitis B atau hepatitis C. Sehingga, kalau organ tubuh yang mengalami kerusakan seperti liver maka harus diobati sampai hilang virus-nya. Dengan kata lain, efek samping komplikasi diobati.

Namun, pria yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengingatkan semua tergantung derajatnya. Apabila kerusakan masih ringan bisa diobati. Sebaliknya, kalau sudah berat maka tidak bisa. 

"Jadi, jangan sekali-sekali mencoba narkoba karena bisa merusak organ tubuh termasuk otak, mata, atau liver. Bahkan, kalau over dosis bisa meninggal dunia," katanya.

Mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai seluruh organ tubuh pecandu mengalami kerusakan akibat narkoba, ia menegaskan itu berbeda-beda. Semua tergantung sensitivitas tubuh masing-masing. Selain itu, tergantung dosis dan lama penggunaannya. 

"Artinya kalau terpapar narkoba bisa mengalami berbagai risiko. Semakin lama gunakan narkoba berisiko pada komplikasi organ tubuh," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement