Sabtu 11 Dec 2021 19:32 WIB

Angin Puting Beliung Rusak Belasan Rumah di Cianjur

Angin puting beliung rusak belasan rumah di Desa Sindangasih, Cianjur, Jawa Barat.

Angin puting beliung (ilustrasi)
Foto: EPA
Angin puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Angin Puting Beliung merusak belasan rumah di Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat. Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan angin puting beliung yang melanda kawasan tersebut membuat warga panik berlarian ke luar rumah karena sebagian besar atap rumah warga berhamburan terbawa angin.

"Satu orang warga dilaporkan mengalami luka ringan tertimpa tembok rumah yang ambruk. Sedangkan belasan rumah dilaporkan rusak akibat puting beliung, saat ini, petugas kami masih melakukan pendataan berapa jumlah pasti rumah yang rusak," katanya, Sabtu (11/12).

Baca Juga

Rudi menjelaskan, sebagian besar pemilik rumah yang rusak, mengungsi sementara ke rumah sanak saudara atau tetangga, sambil menunggu perbaikan esok hari karena angin puting beliung yang melanda kawasan tersebut menjelang sore, sehingga warga kesulitan melakukan perbaikan. Pihaknya tambah dia, akan melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait, agar dapat meringankan beban warga untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.

"Kami belum bisa memastikan, namun sebagian besar rusak berat di bagian atap dan satu rumah temboknya ambruk," ujarnya.

Keterangan warga sekitar angin puting beliung terjadi menjelang sore yang sebelumnya hujan turun deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut, angin memporak porandakan perkampungan warga yang sempat berhamburan ke luar rumah karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Angin puting beliung datang dari arah barat ke arah pemukiman warga, sebelumnya hujan turun deras disertai angin kencang yang berlangsung cukup lama. Tidak ada korban jiwa namun hitungan kami lebih dari 12 rumah yang rusak," kata warga Saeful Firdaus (30).

Samsidin (22) warga yang mengalami luka di bagian kepala, mengatakan dia bersama beberapa orang warga lainnya berlindung di belakang tembok rumah yang tiba-tiba ambruk, sehingga menghantam bagian kepalanya.

"Saya bersama beberapa orang warga berlindung ditembok luar rumah karena angin mengamuk dengan cepat, sehingga membuat atap bangunan dan tembok rumah ambruk. Saya mengalami luka ringan di bagian kepala karena tertimpa batu bata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement