Sabtu 11 Dec 2021 19:30 WIB

Twitter Umumkan Tampilan Explore yang Mirip TikTok

Tampilan baru hanya tersedia untuk pengguna kecil di Amerika Serikat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Tampilan explore Twtter yang sedang diuji di Amerika.
Foto: twitter
Tampilan explore Twtter yang sedang diuji di Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter sedang menguji tampilan Explore atau Jelajahi yang terlihat seperti tampilan TikTok. Halaman Explore akan menunjukkan kepada pengguna persediaan gambar dan video yang tidak ada habisnya, mirip dengan cara kerja umpan TikTok dan Instagram Reels.

Platform micro-blogging atau microblog, melakukan peluncuran terbatas fitur Explore baru pada 8 Desember di wilayah tertentu yang hadir untuk pengguna iOS dan Android. Di Explore, Tab akan terlihat menjadi dua sub kategori, yaitu Trending dan For You.

Baca Juga

Karena masih dalam tahap pengujian, masih tidak yakin apakah Twitter berencana untuk membuat penambahan permanen dan menerapkan peluncuran yang lebih luas nanti.

Selain itu, Twitter juga mengumumkan mereka sedang menguji implementasi peringatan satu kali baru untuk foto dan video baru di mana pengguna dapat menandai unggahan mereka dengan label kekerasan, ketelanjangan, atau sensitif. Ini akan memungkinkan penonton untuk memastikan bahwa mereka ingin melihat cicitan sebelum mereka menemukan sesuatu yang mungkin tidak ingin mereka lihat.

Dilansir The Indian Express, Sabtu (11/12), Twitter menyebutkan dalam unggahan terbarunya bahwa mereka membahas kejadian di dunia terkadang bisa berarti berbagi konten yang meresahkan atau sensitif. Jadi, dalam fitur ini, pengguna akan memiliki kontrol lebih besar atas label sensitivitas mereka.

Sebelumnya, pengguna hanya dapat menandai cicitan mereka sebagai sensitif, tanpa konteks tambahan. Fitur ini muncul setelah platform sebelumnya mengumumkan bahwa mereka sedang mencoba pendekatan baru yang mengutamakan pengguna untuk melaporkan konten.

Karena masih dalam pengujian, fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna kecil di Amerika Serikat. Namun, diharapkan akan tersedia secara luas tahun depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement