Jumat 10 Dec 2021 20:04 WIB

Pilih Perusahaan Sehat, BUKA Jajaki Strategi Akuisisi

Perusahaan yang ditargetkan adalah yang dapat memberikan kontribusi positif bagi Buka

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Logo Bukalapak
Foto: Wikimedia Commons
Logo Bukalapak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukalapak.com Tbk siap menempuh strategi akuisisi untuk mengembangkan usaha perseroan. Perusahaan bersandi saham BUKA ini melihat adanya potensi untuk mencaplok sebuah perusahaan usai melaksanakan Penawaran Umum beberapa waktu lalu.

"Terdapat potensi dan kesempatan baru yang tersedia setelah Penawaran Umum, untuk melakukan rencana pembelian saham atau investasi pada perusahaan-perusahaan lain, kata Sekretaris Perusahaan Perdana Arning Saputro, melalui keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat (10/12). 

Baca Juga

Saat ini perseroan sedang dalam proses penjajakan dan mengkaji potensi untuk melakukan pembelian saham atau investasi pada perusahaan lain, yang dapat meningkatkan nilai dari perseroan. Meski demikian, perseroan belum dapat menyampaikan mengenai nama perusahaan atau asset yang ditargetkan untuk dibeli.

Adapun kriteria perusahaan yang ditargetkan adalah perusahaan-perusahaan yang sehat dan dinilai dapat memberikan kontribusi positif bagi Bukalapak dan kinerja operasionalnya. Ke depan,  Perseroan bermaksud menciptakan sinergi usaha dan dapat menciptakan peluang berkembang dan kesempatan usaha Perseroan.

Di sisi lain, perseroan senantiasa berfokus pada strategi peningkatan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan, sekaligus mengelola biaya operasionalnya. Strategi itu dilakukan untuk pengembangan usaha perseroan dan entitas anak untuk tahun 2022. 

Perseroan juga berkomitmen untuk bekerja keras dari waktu untuk waktu untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan termasuk melakukan langkah konkret untuk menekan angka kerugian perseroan. Pada sembilan bulan pertama 2021, perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement