Sabtu 11 Dec 2021 00:16 WIB

Menerka Prospek Mobil Hybrid di Masa Depan

PMK 41 membuat kendaraan ramah lingkungan bisa ditawarkan lebih murah.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati mobil listrik Tesla Model X yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Sejumlah pabrikan menawarkan opsi produk ramah lingkungan baik itu dalam format kendaraan hybrid maupun kendaraan listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Pengunjung mengamati mobil listrik Tesla Model X yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Sejumlah pabrikan menawarkan opsi produk ramah lingkungan baik itu dalam format kendaraan hybrid maupun kendaraan listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terus mendorong pertumbuhan pasar kendaraan ramah lingkungan. Sejumlah pabrikan menawarkan opsi produk ramah lingkungan baik itu dalam format kendaraan hybrid maupun kendaraan listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

Terlebih, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 141/PMK.010/2021 membuat kendaraan ramah lingkungan bisa ditawarkan dengan harga yang lebih murah, terutama untuk kendaraan hybrid. Namun, tiap pabrikan tentu perlu mempertimbangkan sejumlah strategi untuk memilih mengembangkan produk hybrid atau BEV atau bahkan menawarkan semua opsi itu.

Baca Juga

Pabrikan yang telah memasarkan kendaraan hybrid di Indonesia adalah Mitsubishi. Kendaraan hybrid yang ditawarkan oleh pabrikan Jepang itu adalah Outlander PHEV atau plug in hybrid electric vehicle.

President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura mengatakan, Mitsubishi memahami bahwa implementasi dari regulasi pemerintah ini bertujuan untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan di masa yang akan datang.

"Kami akan selalu mematuhi dan terus berupaya mengembangkan kendaraan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku dari pemerintah Indonesia. Dukungan serta komitmen kami dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan ramah lingkungan juga telah kami lakukan melalui program yang disebut dengan Start Now Project," kata Naoya Nakamura kepada Republika beberapa waktu lalu.

Start Now Project sendiri merupakan salah satu umbrella project yang dihadirkan sebagai bentuk komitmen MMKSI untuk lingkungan. Project ini pun dilahirkan persis bersamaan dengan peluncuran Outlander PHEV.

Selain menghadirkan kendaraan hybrid, project ini juga meliputi kerja sama studi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan menghadirkan sejumlah charging station.

"Selanjutnya, dengan adanya ubahan pajak kendaraan maka kami akan menyiapkan kendaraan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan menyusun strategi untuk produk Mitsubishi kedepan yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.


Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement