Jumat 10 Dec 2021 09:17 WIB

RI-Ceko Dorong Penguatan Kerja Sama Bilateral Ekonomi

Nilai perdagangan kedua negara tercatat 164 juta dolar AS Januari-September 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Luar Negeri Ceko YM Martin Tlapa saat menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis (9/12).
Foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Luar Negeri Ceko YM Martin Tlapa saat menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dengan Republik Ceko sepakat untuk mendorong penguatan kerja sama bilateral ekonomi dalam bidang perdagangan maupun investasi. Penguatan ini dimungkinkan mengingat Republik Ceko merupakan salah satu negara mitra dagang utama dari Indonesia, khususnya di kawasan Visegrad di Eropa Tengah.

"Sebagai partner strategis, masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang bisa dieksplorasi lebih dalam dari kedua negara," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga saat menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko YM Martin Tlapa di Jakarta, Kamis (9/12).

Baca Juga

Ia memaparkan pertemuan itu mengidentifikasi beberapa potensi kerja sama investasi. Seperti bidang kesehatan, khususnya untuk obat-obatan terapeutik, riset dan teknologi pendeteksian virus dan mobile hospitals, renewable energy (hydro energy).

Selain itu, pertemuan ini juga membahas terkait digitalisasi ekonomi termasuk pengamanan cyber dan kerja sama alutsista yang merupakan kerjasama flagship kedua negara. "Kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara harus mulai dilaksanakan beyond defence cooperation, mengingat kerja sama pertahanan dan pengadaan alutsista Indonesia merupakan flagship kerja sama kedua negara," kata Airlangga.

Selain itu, hal lain yang menjadi perhatian kedua negara adalah pentingnya untuk segera mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah memasuki putaran ke-11. Dengan adanya CEPA, diharapkan perdagangan dan investasi Indonesia dengan negara-negara di kawasan Uni Eropa (UE) akan semakin meningkat.

Dalam kesempatan ini, Wamenlu Martin mengatakan Ceko akan mengawal dan mendorong agar perjanjian CEPA tersebut dapat segera difinalisasi. Terlebih pada saat Ceko memegang Presidensi UE pada paruh kedua di 2022 dan Indonesia memegang Presidensi G20 di tahun yang sama. Kesepakatan ini akan memberikan sinyal positif pada komunitas internasional dan turut mendorong dalam upaya menuju pemulihan ekonomi global di masa post pandemi.

Republik Ceko juga akan terus mempelajari kebutuhan Indonesia dan menyatakan kesiapan untuk mengundang expert visit dari Indonesia ke Ceko guna mempelajari berbagai keunggulan keahlian dan teknologi yang telah diadopsi di berbagai sektor. Saat ini, nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar 164 juta dolar AS pada periode Januari-September 2021, atau turun sekitar 33,68 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya 248 juta dolar AS. Terkait investasi, total investasi Ceko di Indonesia hingga triwulan III-2021 tercatat mencapai 332,7 ribu dolar AS dalam 23 proyek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement