Jumat 10 Dec 2021 08:07 WIB

Wahdah Islamiyah Gelar Muktamar Keempat, Pemilihan Ketum Bukan Prioritas

Serangkaian kegiatan disiapkan di Muktamar IV Wahdah Islamiyah.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Wahdah Islamiyah Gelar Muktamar Keempat, Pemilihan Ketum Bukan Prioritas. Foto: Wahdah Islamiyah
Foto: Wahdah.or.id
Wahdah Islamiyah Gelar Muktamar Keempat, Pemilihan Ketum Bukan Prioritas. Foto: Wahdah Islamiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) akan menggelar Muktamar IV pada 19 hingga 22 Desember 2021 mendatang. Saat ditanya mengenai kandidat yang akan bersaing dalam pemilihan ketua umum periode selanjutnya, Ketua Umum DPP WI KH Muhammad Zaitun Rasmin menegaskan bahwa masalah kepemimpinan bukan menjadi prioritas dalam perhelatan mukhtamar.

“Bagi kami pemilihan ini adalah rutinitas yang akan berjalan secara alamiah, dan tidak ada satupun dari pengurus Wahdah Islamiyah yang berambisi mengejar posisi tertentu karena semuanya menyadari bahwa posisi itu adalah amanah besar,” ujar KH Zaitun dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (9/12).

Baca Juga

“Yang jelas, pemilihan ini tidak akan membuat atau menambah kegaduhan atau situasi yang memanas, karena kami ingin menghadirkan suasana yang damai. Siapapun yang akan terpilih, kami harap Wahdah Islamiah dapat dipimpin oleh pemimpin terbaik dengan mekanisme kepemimpinan yang mengedepankan kebersamaan dan kemusyawaratan yang mufakat,” sambungnya menegaskan.  

Ketua Persatuan Pemuda Muslim Sulawesi Selatan ini mengatakan, alasan dipilihnya ‘Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasatiyah Islam’ sebagai tema besar Muktamar IV adalah sebagai penegasan dari apa yang dilakukan dan diupayakan oleh Wahdah Islamiyah sejauh ini, yaitu pada pengembangan pendidikan, dakwah dan sosial.

“Kali ini kami ingin lebih menegaskan makna pendidikan, dimana tidak sebatas pada pendidikan konvensional yang kita kenal, seperti sekolah formal maupun non formal, tapi juga pendidikan yang menyeluruh,” jelasnya.

Alasan Wahdah Islamiyah menggunakan kata ‘paripurna’, kata Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia itu, adalah karena ormas yang berbasis dari Makasar itu berkeinginan untuk menghadirkan sistem pendidikan yang dapat merangkul seluruh segmentasi umur, mulai dari batita hingga lansia,” jelas Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.   

“Melalui program pendidikan mulai dari lahir hingga akhir hayat, kami ingin ada penekanan bahwa konsep integrasi pada sekolah Islam bukan hanya menggabungkan pendidikan umum dengan pendidikan agama, tapi juga menghadirkan pendidikan yang berfokus pada pengembangan wawasan dari berbagai aspek kehidupan,” tuturnya kepada awak media.

Melalui tema dan program pendalaman pendidikan ini, diharapkan akan lahir generasi yang bukan hanya ahli dalam bidang keilmuan, tapi juga memiliki akhlak mulia, berwawasan kebangsaan yang baik, juga memiliki perspektif ketahanan keluarga yang kuat, kata dia.

“Ini menjadi salah satu target Wahdah Islamiyah, selain mencetak generasi Muslim yang istimewa dan bermutu tinggi, juga keluarga yang sakinah, mawadah warahma, dan itu semua harus diawali dengan pendidikan, pencerahan, dan pembekalan yang mendalam dan konsisten,” jelas KH Zaitun.

“Kami meyakini sepenuhnya bahwa perbaikan umat dan bangsa itu kuncinya dengan islah (perbaikan) dan caranya adalah dengan  pendidikan yang luas, dalam, dan terpadu. semuanya dimulai dari pendidikan,” sambungnya.

Dalam konferensi pers yang digelar DPP WA secara daring melalui Zoom dan YouTube, KH Zaitun mengatakan bahwa seluruh kegiatan Mukhtamar IV akan digelar secara daring, mulai dari pembukaan hingga penutupan. Dia menuturkan, awalnya, mukhtamar ini direncanakan akan digelar secara hybrid, menggabungkan antara pelaksanaan daring dan luring terbatas di Makasar, sebagai wilayah sentral Wahdah Islamiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement