Jumat 10 Dec 2021 03:15 WIB

Alasan Nabi Larang Duduk di Antara Tempat Teduh dan Panas?

Ada alasan nabi larang duduk di antara tempat teduh dan panas.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Pakar fiqih di Universitas Al Azhar, Syekh Abu Yazid Salama mendapat pertanyaan mengapa Nabi Muhammad ﷺ melarang umatnya duduk dengan keadaan separuh tubuh berada di tempat yang teduh dan sebagian tubuh lainnya berada di tempat yang terkena panas terik matahari? 

Ia mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ tentang larangan seseorang duduk sebagian di tempat teduh dan sebagian di tempat panas.

Baca Juga

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى أَنْ يُجْلَسَ بَيْنَ الضِّحِّ وَ الظِّلِّ وَ قَالَ مَجْلِسُ الشَّيْطَانِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang duduk di antara (tempat yang) panas (yang tidak ada naungannya) dan (tempat yang) dingin (yang ada naungannya), dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (Itu adalah) tempat duduknya setan,” (HR. Ahmad)

 

Ada dua alasan mengapa Nabi Muhamamd melarang umatnya duduk dengan separuh tubuh berada di tempat yang teduh dan sebagian tubuh lainnya berada di tempat yang terkena panas terik matahari.

Pertama, menurut Syekh Salama, itu adalah menyerupai setan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda bersabda: Jika salah seorang diantara kalian berada di tengah sinar matahari, kemudian menghilang bayangan dirinya, dan sebagian (tubuh) menjadi teduh dan sebagian (tubuh) terkena matahari maka bangunlah, karena itu adalah tempat duduk iblis.

Alasan kedua, yaitu berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena tubuh mengalami dua kondisi sebagian terkena panas dan sebagainya terkena dingin, hal itu dapat berpengaruh pada sistem saraf manusia yang bisa menyebabkan lumpuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement