Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Institut Daarul Quran

Benteng Shalahuddin Al Ayyubi, Benteng Pertahanan Mesir dalam Perang Salib

Info Terkini | Thursday, 09 Dec 2021, 18:03 WIB

Rombongan Daarul Qur’an yang berada di Mesir dalam rangka bekerjasama dalam program Muadalah antar pesantren menyempatkan diri untuk mampir ke bangunan yang bersejarah di Kota Cairo, yaitu Benteng Salahuddin Al-Ayyubi. KH. Yusuf Mansur, KH. Ahmad Jamil, Ust. Anwar Sani dan Ust. Tarmizi Ashidiq datang ke benteng pada Jumat (26/11).

Benteng yang dibangun antara 1176-1183 ini merupakan benteng yang dibangun oleh panglima Salahuddin Al-Ayyubi untuk membentengi kota Kairo dari serangan-serangan luar, khususnya di masa Perang Salib.

Dengan pertahanan lapis tiganya, Benteng Salahuddin merupakan benteng termaju pada zamannya ditambah dengan arsitektur yang dibangun dengan batu marmer dan granit. Benteng tersebut juga memiliki gerbang yang megah dengan menara kokoh menjulang ke langit.

Jika pasukan musuh sudah datang dari kejauhan, benteng memiliki pertahanan jarak jauh menggunakan meriam dan panah yang dilakukan lewat menara-menara benteng yang dibangun dengan jarak seratus meter. Apabila pasukan musuh berhasil menembus dinding benteng, mereka akan disambut ruang terbuka yang akan menjadi sasaran pasukan Shalahuddin yang bersiap di atas benteng. Lalu musuh akan melewati lorong-lorong bercabang sepanjang 2.100 meter yang berfungsi untuk membingungkan musuh.

Benteng ini telah menjadi saksi sejarah panjang di Cairo, kini terdapat dua museum di Benteng Salahuddin. Museum Permata (Qashrul Jawharah) yang berisi perhiasan raja-raja Mesir, diantaranya singgasana Raja Farouk, dan Museum Polisi (Mathaf As-Syurthah) yang terdiri dari 6 bagian, diantaranya ruangan yang memamerkan senjata-senjata yang pernah dipakai polisi Mesir sepanjang sejarahnya, ruangan dokumen-dokumen penting semenjak masa pemerintahan Muhammad Ali Pasha hingga kini, dan ruangan-ruangan lainnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image