Kamis 09 Dec 2021 16:54 WIB

Banjir di Sidenreng Rappang Sulsel, 117 Rumah Masih Terendam

Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 hingga 100 sentimeter terjadi pascahujan lebat

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membawa anaknya melintasi genangan banjir yang merendam kompleks Swadaya, Kelurahan Batua Raya, Makassar, Sulsel. (ilustrasi)
Warga membawa anaknya melintasi genangan banjir yang merendam kompleks Swadaya, Kelurahan Batua Raya, Makassar, Sulsel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 117 rumah yang ditinggali 117 KK terdampak banjir di Kelurahan Wette'e, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (9/12). Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 hingga 100 sentimeter itu terjadi setelah sebelumnya hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Sidrap pada Rabu (8/12) pukul 11.00 WITA.

"Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap per hari ini pukul 11.50 WIB, banjir masih menggenangi wilayah terdampak," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/12).

Baca Juga

Ia menambahkan, anggota BPBD Kabupaten Sidrap bersama unsur TNI/Polri dan lintas instansi terkait telah berada di lokasi kejadian untuk kaji cepat, pendataan, dan koordinasi lebih lanjut terkait percepatan penanganan banjir tersebut. Hasil asesmen sementara, dia melanjutkan, belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur, pengungsian warga terdampak maupun korban jiwa.

Sementara itu, dia melanjutkan, kerugian ekonomi atas kejadian bencana tersebut masih dalam pendataan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan informasi prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (8/12) hingga Kamis (9/12). Menurut BMKG, kondisi yang sama masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan hingga Jumat (10/12).

Sebagai bentuk respons dari adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan lebat kepada BPBD kabupaten/kota agar diteruskan kepada lintas instansi terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana hidrometeorologi. Di antaranya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement