IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi Qatar pada Rabu (8/12) sebagai bagian dari tur Teluk. Ini merupakan kunjungan pertama setelah empat tahun lamanya Arab Saudi dan sekutu Arabnya memutuskan hubungan dengan negara itu.
Embargo dimulai pada pertengahan 2017 ketika Arab Saudi dan sekutunya termasuk UEA, Mesir dan Bahrain menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok Islam militan bersama dengan Iran. Kendatipun tuduhan itu dibantah Qatar sepenuhnya, tetapi negara-negara GCC memerintahkan warganya untuk meninggalkan Qatar.
Perselisihan itu diselesaikan pada Januari di pertemuan puncak di kota Al Ula, Saudi. Ini menandai pertama kalinya putra mahkota Saudi kembali ke negara tetangga Qatar sejak perselisihan dimulai.
Dilansir dari Middle East Eye, Kamis (9/12) Putra Mahkota bertemu dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan mereka mengadakan pertemuan bersama pada malam hari. Kunjungan itu dilakukan tak lama setelah warga negara Saudi ditangkap di Prancis atas tuduhan pembunuhan Jamal Khashoggi. Pemerintah Prancis telah membebaskan laki-laki tersebut karena salah tangkap.
Sebuah laporan PBB 2019 tentang pembunuhan itu menemukan bahwa Otaibi, seorang anggota pengawal kerajaan Saudi, berada di dalam konsulat Saudi di Turki selama pembunuhan itu. Dia juga terlihat menemani putra mahkota selama perjalanan ke Amerika Serikat pada 2017, kata laporan itu.
Sebelum tiba di Qatar, Pitra Mahkota mampir di Oman di mana perjanjian yang berpotensi berjumlah 30 miliar dolar dalam investasi ditandatangani. Dia kemudian mengunjungi UEA, di mana dia bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed dan menghadiri Expo Dubai 2020.
Putra Mahkota diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Bahrain dan Kuwait menjelang KTT Teluk tahunan bulan ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
