Jumat 10 Dec 2021 00:05 WIB

Al Azhar Pastikan Pemegang Ijazah Muadalah Diterima Tanpa Seleksi

Calon mahasiswa yang sudah memiliki ijazah muadalah diterima tanpa ujian seleksi

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Universitas Al Azhar Mesir
Foto: google.com
Universitas Al Azhar Mesir

IHRAM.CO.ID, KAIRO – Grand Syekh Al-Azhar Ahmad At-Thoyyib menegaskan bahwa calon mahasiswa yang sudah memiliki ijazah muadalah (penyetaraan dengan Al-Azhar) dapat mendaftar di Universitas Al-Azhar tanpa mengikuti ujian seleksi.

Hal itu disampaikan Grand Syekh Al-Azhar Ahmad At-Thoyyib saat menerima kunjungan Ketua Umum Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) dan juga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KHAmal Fathullah Zarkasyi, MA, belum lama ini. Grand Syekh Al-Azhar menerima kunjungan itu di kantornya, di Masyikhotil Azhar sekembalinya dari lawatannya di Abu Dhabi.

Baca Juga

Sebelumnya pada (28/11), Delegasi FKPM yang terdiri dari pondok pesantren modern dan salafiyah (tradisional) telah bertemu dengan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Ad-Dhuwaini dan Sekjen Pusat Riset keIslaman Al-Azhar (Lembaga yang menangani penyetaraan ijazah Al-Azhar) Prof. Dr. Nadzir Ayyadh. Delegasi dipimpin oleh Waketum DMI Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si.

Pada pertemuan tersebut Wakil Grand Syekh dan Sekjen Pusat Riset Al-Azhar menyambut baik rencana puluhan pesantren modern dan salafiyah untuk mengajukan muadalah dengan Al-Azhar. Bahkan Wakil Grand Syekh meminta kepada Sekjen agar dilakukan bantuan dan upaya maksimal untuk menyelesaikan proses muadalah pondok pondok pesantren.

Sebagaimana diketahui, Al-Azhar menerapkan persyaratan muadalah ijazah terhadap semua calon mahasiswa yang akan mendaftar kuliah di Universitas Al-Azhar. Pada pertemuan tersebut pun, Syekh Al-Azhar Ahmad At-Thoyyib mengatakan bahwa hendaknya para ulama Indonesia memanfaatkan lulusan-lulusan Al-Azhar dalam menyebarkan wasathiyyat Islam ke seluruh pelosok Indonesia.

“Al-Azhar menjadi kiblat pendidikan di dunia, menjadi rujukan keagamaan dan menjadi pelopor dalam mensyiarkan wasathiyyat Islam. Alumni Al-Azhar menjadi duta menyebarkan paham wasatiyyat Islam,” kata dia sebagaimana rilis yang diterima Republika, Kamis (9/10).

Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan pejabat Al-Azhar, delegasi FKPM yang dipimpin oleh Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin dan Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Mesir dan Al-Azhar, yang telah mendidik, membantu, dan mendukung dan memberikan iklim yang kondusif bagi pelajar dan mahasiswa dari Indonesia selama belajar di Al-Azhar.

Pertemuan dengan Grand Syaikh dan pejabat tinggi Al-Azhar didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Prof. Dr. Bambang Suryadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement