Kamis 09 Dec 2021 15:35 WIB

Kasus Eksibisionis, Bandara YIA Harus Pasang CCTV di Semua Area

Faktor keamanan dan pengamanan merupakan aspek sangat penting di bandara.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka video pornografi Bandara YIA, Siskaee  (tengah) dihadirkan saat konferensi pers di Polda DIY, Selasa (7/12). Siskaeee, pemeran video viral pornografi aksi pamer payudara dan kemaluan di kawasan Bandara Yogyakarta International Airport Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai tersangka. Siskaeee ternyata menjual video pornografi ekshibisionisme itu ke situs dewasa dan meraup cuan hingga puluhan juta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tersangka video pornografi Bandara YIA, Siskaee (tengah) dihadirkan saat konferensi pers di Polda DIY, Selasa (7/12). Siskaeee, pemeran video viral pornografi aksi pamer payudara dan kemaluan di kawasan Bandara Yogyakarta International Airport Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai tersangka. Siskaeee ternyata menjual video pornografi ekshibisionisme itu ke situs dewasa dan meraup cuan hingga puluhan juta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kehadiran Yogyakarta International Airport (YIA) harus dilengkapi sistem pengamanan dan keamanan. Berkaca kasus eksibisionis kemarin, pengelola YIA perlu mengantisipasi agar ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan, kasus itu membuka fakta tidak ada CCTV di lokasi dan belum ada polsek atau polres bandara yang bertugas. Hal ini perlu segera diperhatikan pengelola bandara dan pemangku kebijakan terkait.

Ia mengingatkan, bandara merupakan objek vital nasional dan faktor keamanan dan pengamanan merupakan aspek sangat penting di bandara. Ketiadaan CCTV dan polisi bandara menunjukkan jika YIA harus segera memperbaiki sistem keamanan yang ada.

Eko menegaskan, pembenahan sistem pengamanan lewat menghadirkan CCTV canggih dan terintegrasi dengan instansi lain mutlak harus dikerjakan. Jika memerlukan bantuan pengelola bandara bisa berkoordinasi ke Pemda DIY karena itu masuk DIY.

Pemerintah, lanjut Eko, juga perlu mengevaluasi soal keamanan bandara. Penting ada kebijakan agar ada jaminan keamanan di YIA. Prinsipnya, CCTV mutlak harus dipasang di seluruh area mencegah ancaman penerbangan, petugas dan masyarakat.

"Jangan sampai akibat tidak lengkapnya CCTV di bandara membuat calon penumpang tidak nyaman dan merasa tidak aman," kata Eko, Rabu (8/12).

Sebelumnya, pelaku eksibisionis di YIA kini sudah diamankan Polda DIY dan kini menjalani proses hukum. Dari pemeriksaan, diketahui pelaku merekam kejadian itu pada 18 Juli 2021 lalu dan mengunggah video ke Twitter pada 30 November 2021.

Pelaku pergi ke YIA menggunakan mobil dan mengambil video sendiri. Pelaku yang berinisial FCN (23) atau S itu melakukan tindak serupa sejak 2017. Polisi masih melakukan pengejaran pelaku lain yang dimungkinkan ikut tindak pidana tersebut.

Selain pentingnya pemasangan CCTV, berkaca dari kasus ini, Eko menambahkan, Komisi A DPRD DIY berpendapat sebaiknya ada kantor kepolisian yang berkantor dan operasional di bandara YIA. Hal ini untuk mendukung keamanan bandara.

"Apakah setingkat polsek atau bagaimana standar kantor polisi di bandara, tentu harus dibicarakan bersama, termasuk dengan Polda DIY dan pengelola bandara YIA. Prinsipnya, bandara harus aman," ujar Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement