Kamis 09 Dec 2021 15:18 WIB

Rest Area di Jawa Tengah Bakal Berlakukan Sistem Buka Tutup

Puncak arus lalu lintas di dalam ruas tol diperkirakan berlangsung 24 Desember 2021.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana rest area KM 429 A ruas tol Trans Jawa segmen Semarang- Solo, di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Suasana rest area KM 429 A ruas tol Trans Jawa segmen Semarang- Solo, di Ungaran, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah pusat melalui Menko bidang Kemaritiman dan Investasi telah membatalkan penerapan PPKM Level 3 secara serentak, pada masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Kecuali check poin pemeriksaan ketentuan serta persyaratan perjalanan, para pemangku kepentingan juga bakal meniadakan penyekatan-penyekatan guna membatasi mobilitas masyarakat pada libur Nataru nanti.

Menyikapi hal ini, PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) selaku pengelola jalan tol Semarang-Batang telah mengantisipasi berbagai hal terkait dengan aktivitas pererakan dan mobilitas masyarakat antar daerah. Salah satu yang mendapatkan perhatian PT JSB dalam pelayanan libur Nataru adalah pengendalian traffic pengunjung di dalam kawasan rest area, yang ada di dalam ruas tol Semarang-Batang.

“Kita tetap akan melakukan pembatasan guna meminimalkan penumpukan pengunjung rest area oleh karena meningkatnya mobiltas masyarakat pada libur Nataru nanti,” ungkap Direktur utama (Dirut) PT JSB, Prajudi, Kamis (9/12).

Ia mengatakan, di ruas tol Semarang-Batang ada empat rest area yang meliputi rest area KM 360 B, KM 379 A, KM 391 A, dan rest area KM 389 B. Guna mengantisipasi lonjakan di rest area, PT JSB mengimbau kepada pengelola rest area untuk mengurangi kapasitas pengunjung di rest area.

 

Karena pada masa libur Nataru masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya aman. Kepada para pengguna jalan tol, ia juga mengimbau jika kawasan rest area dalam kondisi penuh, maka untuk pembelian makanan disarankan untuk dibungkus langsung dibawa dan tidak makan di tempat.

Pengunjung juga disarankan untuk tidak terlalu lama di dalam kawasan rest area. Jika memang waktu istirahat sudah cukup bisa segera melanjutkan perjalanan untuk bergantian dengan engunjung rest area lainnya yang akan masuk.

Jika memang sudah terjadi antrian di dalam kawasan rest area, maka pengelola rest area harus memberlakukan buka tutup kawasan rest area. “Sehingga kepada pengguna jalan tol, bisa memanfaatkan rest area berikutnya,” tegas Prajudi.

Antisipasi yang sama juga disampaikan  Manager Operation & Maintenance PT Trans Marga Jateng (TMJ), Fatahillah. Dalam mengantisipasi lonjakan pengunjung di rest area, PT TMJ selaku pengelola jalan tol ruas Semarang-Solo juga mengedapankan upaya untuk menekan penularan Covid-19.

Artinya, apapu strategi dan kebijakan yang bakal diberlakukan di dalam kawasan rest area juga tidak akan jauh berbeda dengan antisipasi yang dilakukan oleh pengelola jalan tol Semarang-Batang.

Di ruas Semarang-Solo ada lima rest area (KM 429A, KM 456 A dan B, serta rest area KM 487 A dan B). Nantinya juga dilberlakukan buka tutup dengan mempertimbangkan lonjakan pengunjung di dalam kawasan rest area.

Untuk pengaturan buka tutupnya, lanjut Fatahillah, akan dikembalikan kepada masing-masing pengelola dengan dibantu petugas posko pengamanan dalam rest area. Sistem buka tutup bakal diberlakukan apabila kondisi dalam rest area penuh.

Diharapkan ada imbauan-imbauan dari pengelola rest area kepada para pengguna jalan agar tidak banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan di sekitar kawasan rest area, maka akan dipasang water barrier.

“Jadi jika kapasitas rest area sudah mulai padat, maka sistem buka tutup bakal dilakukan dan pengelola juga mengimbau kepada para pengguna jalan untuk menuju ke rest area berikutnya agar tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun pengunjung,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, puncak arus lalu lintas di dalam ruas tol Semarang-Solo diperkirakan bakal berlangsung pada 24 Desember 2021 dan arus baliknya diperkirakan berlangsung pada 31 Desember 2021.

Untuk persiapan sarana dan prasarana, PT TMJ bakal memperbanyak pengoperasian gardu transaksi di GT Banyumanik, saat arus lalu lintas di pintu masuk ruas Tol Semarang-Solo tersebut mengalami lonjakan.

“Strategi yang digunakan, penambahan jumlah gardu transaksi akan dilakukan untuk arus lalu lintas dari barat (Jakarta) ke timur (Surabaya) sebelum 24 Desember 2021 dan sebaliknya pada saat mendekati puncak arus balik 31 Desember 2021 nanti,” jelas Fatahillah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement