Kamis 09 Dec 2021 06:54 WIB

Zidane Iqbal, Pemain Muslim Pakistan-Irak yang Bela MU di Liga Champions

Zidane Iqbal jadi pemain Asia Selatan pertama yang membela MU di Liga Champions.

Zidane Iqbal, pemain Muslim Manchester United (MU) keturunan Pakistan dan Irak membuat debutnya di Liga Champions saat MU melawan Young Boys.
Foto: Instagram Zidane Iqbal
Zidane Iqbal, pemain Muslim Manchester United (MU) keturunan Pakistan dan Irak membuat debutnya di Liga Champions saat MU melawan Young Boys.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga Manchester United (MU) kontra Young Boys yang berlangsung di Old Trafford, Kamis (9/12) dini hari menjadi momen bersejarah bagi Zidane Iqbal. Pemain Muslim keturunan Pakistan-Irak ini membuat debutnya membela MU di Liga Champions. Iqbal turun menjelang pertandingan berakhir, menggantikan Jesse Lingard.

Nama Iqbal menjadi pusat perhatian. Sebab, ia menjadi orang Inggris keturunan Asia Selatan pertama yang membela MU di Liga Champions. Iqbal lahir di Manchester pada 27 April 2003 dari ayah berdarah Pakistan Punjab dan ibu asal Irak. Ia bermain untuk Sale United semasa kecil sebelum direkrut MU pada usia 9 tahun.

Baca Juga

Iqbal berkembang pesat, dipromosikan membela tim MU U-23 saat masih berusia 18 tahun. Iqbal kemudian menandatangani kontrak profesional bersama MU pada April 2021 silam.

Iqbal menyebut debutnya di MU sebagai "mimpi yang menjadi kenyataan", tetapi menegaskan cameo singkatnya melawan Young Boys hanyalah permulaan.

Keluarga dan teman-teman Iqbal menyaksikan langsung debutnya di Old Trafford. “Rasanya luar biasa, saya telah bekerja sepanjang hidup saya untuk kesempatan ini, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, ini baru permulaan dan semoga saya bisa terus mendorong,” katanya kepada MUTV, dikutip Manchester Evening News.

“Itu gila, saya menunggu bola keluar, merangkul semuanya, melihat para penggemar, ketika saya datang, sorakan keras dari para penggemar tidak nyata."

Ia mengaku bersemangat ketimbang gugup. Iqbal mengatakan istirahatnya cukup menjelang laga ini. Ia berharap mendapatkan sentuhan bola dalam sisa waktu dan mendapatkannya. "Saya sangat menikmatinya," katanya.

Iqbal masuk pada saat yang sama dengan Charlie Savage, rekannya di akademi MU yang juga masih berusia 18 tahun.

"Sangat istimewa bagi kami berdua untuk masuk, kami tumbuh bersama sejak U-9, jadi berhubungan dengan seseorang yang tumbuh bersama saya bahkan lebih istimewa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement