Kamis 09 Dec 2021 08:00 WIB

Sapuhi: Umroh Tinggal Menunggu Waktu   

Sapuhi: Umroh Tinggal Menunggu Waktu   

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Sapuhi: Umroh Tinggal Menunggu Waktu. Foto: Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi.
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Sapuhi: Umroh Tinggal Menunggu Waktu. Foto: Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pelaksanaan ibadah umroh di masa pandemi tinggal menunggu waktu. Calon jamaah umroh harus bersabar menunggu sampai semua yang dipersiapkan pemerintah selesai.

"Ya, tentunya sudah ada kabar gembira Alhamdulillah selangkah demi selangkah sudah menuju keterbukaan," kata Ketua Umum Sarikat Penyelenggaraan Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi saat dihubungi Republika kemarin.

Baca Juga

Ia menduga, pelaksanaan ibadah umroh belum dilaksanakan setelah kunjungan Menteri Agama Yaqul Cholil Qoumas bersama jajarannya, karena ada kasus Omicron di Arab Saudi. Sehingga semua negara menutup pintu masuk orang asing ke masing-masing negaranya.

"Ini juga mungkin akibat dari kondisi di luaran yang memang tidak kondusif masalah Covid-19 varian omicron ini ya semua negara juga memproteksi," ujarnya.

 

Meski demikian virus ini tidak membuat masing-masing negara khawatir akan  menjadi pandemi baru. Karena saat ini masyarakatknya sudah divaksinasi.

"Tapi mereka yakin bahwa omicron bukan membuat pandemi baru mereka hanya yakin dengan vaksin yang sudah dua kali dan plus booster bagi yang Sinovac dan Sinopharm," katanya.

Syam memastikan meski ada Omicron, Arab Saudi tetap menerima warga negara asing untuk ibadah umroh. Kapan bisa berangkatnya tinggal menunggu waktunya.

"Jadi masih welcome untuk ke Saudi Arabia," katanya.

Saat ini kata Syam masalahnya, visa umroh belum dapat diproses. Sambil menunggu Syam berharap QR Code vaksin Covid-19 di PeduliLindungi dengan aplikasi tawakalna bisa terintegrasi.

"Sambil menunggu persiapan-persiapan teknis dari kedua negara yang bisa dilink kan terutama masalah QR Code dari vaksin itu sendiri di mana kesalahannya, di mana kekurangannya," katanya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement