Rabu 08 Dec 2021 16:04 WIB

Jokowi Cek Pembangunan Tanggul Pengendali Banjir di Sintang

Banjir di Sintang terjadi sejak 21 Oktober dan bertahan hingga sekitar satu bulan.

Warga melintasi banjir dengan menggunakan perahu di kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warga melintasi banjir dengan menggunakan perahu di kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengecek langsung pembangunan tanggul pengendali banjir di kelurahan Ladang, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. "Kita meninjau pembangunan infrastruktur dalam rangka mengatasi banjir, ini dalam jangka pendeknya yaitu dengan membuat tanggul dari geotubeyang diisi pasir yang kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada," kata dia, di lokasi tanggul, Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu (8/12). 

Banjir di kabupaten Sintang diketahui terjadi pada 21 Oktober 2021 dan bertahan hingga sekitar satu bulan setelah hujan ekstrem mengguyur, sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap. Tercatat lebih dari 124 ribu orang terkena dampak banjir.

Baca Juga

Geotube atau geotextile tube atau tabung geoktestil adalah kantong besar berbentuk tabung yang terbuat dari geotekstil berpori. Geotube ini tahan cuaca dan diisi dengan sedimen, seperti pasir atau bubur untuk membentuk bukit pasir atau tanggul buatan. Ia menjelaskan banjir terjadi karena sejumlah faktor. 

"Pertama memang adanya hujan yang ekstrem, tapi yang kedua yang ini perlu kita atasi adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS), kerusakan daerah tangkapan hujan," ungkap Jokowi, yang berlatar sarjana kehutanan itu.

Untuk itu Jokowi meminta untuk dilakukan penanaman kembali di DAS maupun daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi. "Penanaman pohon, penghutanan kembali daerah-daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi. Saya harapkan dengan itu akan memperbaiki kawasan tangkapan air, memperbaiki daerah aliran sungai, utamanya di daerah hulu," kata Jokowi.

Ia memerintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar di Kalimantan Barat untuk membuat persemaian benih. "Sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa berjalan. Lalu tadi juga ada penyerahan bantuan dari Kemensos untuk yang terdampak," kata dia.

Dalam jangka menengah, pemerintah melalui Kementerian PUPR juga akan melakukan sejumlah upaya pengendalian banjir, seperti pengerukan danau dan penataan sistem pengaliran di Sungai Kapuas hingga menyusun rencana besar pengendalian banjir di wilayah Sungai Kapuas. Sementara dalam jangka panjang, pemerintah akan membangun Bendungan Sungai Pinoh dan melakukan pemeliharaan berkala sungai dan danau di wilayah Sungai Kapuas.

Setelah meninjau tanggul pengendali banjir, Presiden menuju halaman Detasemen Kesehatan Wilayah Sintang dan menyaksikan penyerahan bantuan berupa mobil dapur umum dan perahu karet. Selain itu, diserahkan juga bantuan sosial bagi masyarakat yang diberikan pada 10 perwakilan penerima secara simbolis.

Turut mendampingi Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain itu hadir juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Ketua Komisi V DPR Lasarus, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Bupati Sintang Jarot Winarno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement